Berita

Bisnis

Proyek KA Cepat Dicurigai Sarat Kepentingan Menteri Rini, KPK Harus Usut

SABTU, 23 JANUARI 2016 | 14:26 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditantang untuk menyelidiki dugaan kongkalingkong pejabat negara dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"KPK harus bongkar berapa fee untuk oknum pemerintah jika memang ada, sehingga pinjaman China masuk ke bank plat merah yang mendukung proyek itu," tegas Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Sabtu (23/1).

Ia sependapat dengan ekonom Faisal Basri bahwa pembangunan proyek yang memakan biaya 5,5 dolar AS itu pada akhirnya mendatangkan kerugian.


Meski biayanya bukan dari APBN, tapi menurutnya, dengan adanya pinjaman dari Tiongkok maka sama saja uang nasabah milik bank pelat merah yang akan "dirampok" untuk membiayai bunga dan pokok pinjamannya. Belum lagi ada isu Menteri BUMN Rini Soemarno akan mengakali APBN dengan cara Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mengguyur bank plat merah agar bisa membayar pinjaman ini.

Faisal menuding proyek yang ditaksir menelan investasi 5,5 miliar dolar AS tersebut sarat kepentingan pribadi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang diketahui menjadi penghubung Indonesia guna menjaring investasi dari Tiongkok.

"Urus deal-nya kok bukan Pak Jonan (Menteri Perhubungan)? Ada keanehan-keanehan yang harus disingkap supaya jelas," ujar Faisal belum lama ini.
 
Faisal mensinyalir, penunjukkan China Railway International Co Ltd sebagai kontraktor dalam proyek tak lepas dari adanya pinjaman Tiongkok kepada beberapa bank pelat merah seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun lalu.

Faisal juga menyoroti pembentukan konsorsium empat BUMN dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang nantinya akan menjadi mitra China Trailway dalam pengerjaan jalur kereta 142 kilometer. "Saya tidak suka akal-akalan seperti begitu. Jadi, perlu dipertanyakan reputasi Rini Soemarno," kata Faisal.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya