Berita

Bisnis

Wartawan di Bali Tak Mau Ikutan Heboh Surat Kaleng Ancaman Bom

SABTU, 23 JANUARI 2016 | 13:51 WIB | LAPORAN:

Wartawan media cetak, elektronik maupun online di Bali menyadari pentingnya pariwisata bagi kehidupan masyarakat Pulau Dewata. Makanya, mereka tidak ingin membesarkan berita-berita yang dapat merugikan pariwisata yang menjadi penggerak roda perekonomian.

"Seluruh wartawan di Bali ini sangat paham bahwa masyarakat Bali itu sangat menggantungkan hidup dari pariwisata. Makanya, kami tidak mau membesar-besarkan berita surat kaleng ancaman bom di Buleleng yang jelas bisa mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali," kata Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali, Emannuel Dewata Oja dalam acara diskusi wartawan dengan Tim Crisis Centre Pariwisata di Denpasar Bali, Jumat (22/1) malam.

Diskusi yang berlangsung akrab itu dihadiri sekitar 20 wartawan media cetak, elektronik dan online. Ikut hadir dalam acara itu Ketua Asosiasi Tour and Travel Agency (Asita) Bali, I Ketut Ardana dan Humas Kemenpar.


"Pemberitaan media di Bali cukup bagus dalam menyikapi surat kaleng ancaman bom di Buleleng. Dan, Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari media cetak, elektronik dan online di Bali yang menyajikan berita-berita cukup menyejukkan," kata Ervik A Susanto yang memimpin rombongan Tim Crisis Centre Pariwisata.

Dijelaskan Emmanuel Dewata Oja yang akrab dipanggil Edo, masalah ancaman bom sudah biasa terjadi di Bali. "Itu hanya niat mengganggu atau iseng," ujar pria yang hampir sudah 20 tahun di Bali itu.

Kejadian surat kaleng yang terjadi di Buleleng, Bali juga sudah semestinya tidak perlu terekspos bahkan menjadi besar

"Bisa saja surat kaleng itu dikirim agar wisatawan tidak datang ke Bali," lanjut pria berkacamata itu.

I Ketut Ardane memastikan bom di Sarinah Jakarta dan ancaman surat kaleng di Buleleng tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Karena setelah kejadian itu dirinya langsung berkoordinasi dengan agen-agen biro perjalanan di China, Hongkong, Thailand dan Australia.

"Dari hasil koordinasi itu saya dapat kepastian tidak ada pembatalan kunjungan ke Bali," katanya.

"Asita yang beranggotakan 300 lebih akan terus berupaya meningkatkan kunjungan wisata dan kami juga yakin 4 juta wisatawan sudah berkunjung di Bali sepanjang 2015," tambahnya.

Selain melakukan diskusi, pada hari yang sama Tim Crisis Centre Pariwisata juga melakukan kunjungan ke kantor redaksi Bali Pos Group, Radar Bali dan Wakapolda Bali.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya