Berita

foto: humas kemensos

Pertahanan

BOM STARBUCKS

Mensos: Psikis Korban Sipil Berbeda Dengan Polisi, Harus Ada Trauma Healing

SELASA, 19 JANUARI 2016 | 17:25 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para korban dari ledakan bom Thamrin membutuhan trauma healing dan trauma konseling.

"Pengobatan secara fisik dan psikis harus dilakukan bersamaan, bisa jadi fisik sudah sehat tapi trauma psikis membutuhkan penyembuhan lebih jauh," ujar Mensos di RSUD Tarakan Jakarta, Selasa (19/1).

Bagi korban tewas, kata Mensos, ada Bantuan Santunan Kematian (BSK) sebesar Rp 15 juta per orang. Namun, tidak bisa dalam bentuk cash atau tunai melainkan harus ditransfer ke nomor rekening ahli waris.
 
Menurut Mensos, sudah sewajarnya semua pihak terkait harus tetap waspada dan terus meningkatkan kewaspadaan dari waktu ke waktu. Sebab, bisa jadi di daerah yang sebelumnya dirasa aman tiba-tiba terjadi hal tidak diharapkan.

"Jangan merasa aman-aman saja dengan lingkungan di sekitar kita," ucapnya.

Mensos menambakan, diperlukan upaya deradikalisme di tengah-tengah masyarakat yang memiliki paham dana ajaran yang keras, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa di kemudian hari.

"Bisa jadi bagi korban dari kalangan anggota Polri tidak terlalu berdampak kerena mereka lebih siap. Sedangkan, bagi warga biasa berbeda apa yang dirasakannya," tuturnya.
 
Misalnya, bagi korban Anggun tentu perlakukannya berbeda dengan anggota polisi. Saat kejadian Anggun dibonceng Riko menggunakan sepeda motor, karena tidak tahu jalan dan mereka ditilang di dekat pos polisi yang dibom.

"Tentu saja trauma yang dialami Anggun lebih dalam, karena berboncengan dengan Riko yang kemudian tewas saat mengantar untuk melamar pekerjaan," katanya.

Bagi anggota polisi, lanjut Mensos, bisa jadi secara fisik dan psikis dia lebih tegar pasca penyembuhan dilakukan, namun anggota keluarganya tentu tidak sesederhana itu.

"Tadi anggota polisi yang dirawat di rumah sakit sudah baikan, dan ketika ditengok sama Kapolri, sudah bisa bilang siap Jenderal…siap Jenderal," ujar Mensos.[wid] 

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya