Berita

Politik

Kementerian PAN-RB All Out, Tapi Tarikan Politiknya Terlalu Kuat

RABU, 13 JANUARI 2016 | 18:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Awal tahun 2016, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mendapat perhatian dari masyarakat karena merilis evaluasi akuntabilitas kinerja lembaga negara.

Hasil evaluasi itu jadi polemik karena dikaitkan dengan isu reshuffle jilid 2 Kabinet Kerja. Menanggapi hal tersebut, pakar politik dan ilmu pemerintahan LIPI, Siti Zuhro, mengatakan, apa yang dilakukan kementerian itu sesuai bidang tugasnya. Kementerian PAN-RB memang wajib all out, namun tarikan politiknya terlalu kuat.

"Ada satu hal yang tertinggal Jadi bukan hanya birokrasi yang kenal birokrasi, tapi kita semua, termasuk media, harus paham birokrasi," ujar Siti Zuhro dalam Diskusi Publik di Jakarta, Rabu (13/1).

Siti mengatakan, sejarah birokrasi di Indonesia sangat panjang dan pahit. Di era kolonial, birokrasi menjadi penyangga atau sarana. Di era orde lama, birokrasi sempat dipolitisasi. Di era orde baru, birokrasi dijadikan alat bagi partai politik. Artinya, birokrasi tidak pernah diletakkan dengan proporsional dan profesional.

"Inilah bagian dari revolusi mental yang membuat kaget. PAN-RB tugasnya sudah selesai dan diambil alih lagi oleh Presiden. Inilah cara revolusi mental bekerja," kata Siti.

Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, mengatakan, secara substansi rilis hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dikeluarkan Kemenpan RB tidak bermasalah. Masyarakat bisa mendapat gambaran penggunaan anggaran guna mewujudkan pemerintahan yang berorientasi pada hasil.

"Harus ada sistem birokrasi yang mengevaluasi, termasuk birokrasi modern. Ini menjadi dalam formula CFR (conclusion, finding, recomendation) dalam kerja relfeksifitas birokrasi," kata Gun Gun.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Bengkulu, Lely Arrianie Napitupulu, mengatakan, rilis yang disampaikan KemenPAN-RB adalah sesuatu yang dibutuhkan publik. Namun Menteri Yuddy Chrisnandi salah dalam hal penyampaian hasil.

"Menteri-menteri itu seperti remaja yang tengah bercinta, kecemburuannya tinggi. Jadi ada dua kesalahan yaitu setting informasi yang disampaikan dan siapa yang menyampaikan," kata Lely.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan KIP Kementerian PANRB, Herman Suryatman, mengatakan, secara perspektif hukum evaluasi akuntabilitas kinerja merupakan mandat untuk KemenPAN-RB sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Ini berdasarkan Inpres 99 tentang Sistem Akuntabilitas Pemerintah berdasarkan UU 70 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara.

Pelaporan ini disampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden. Namun, secara simbolis diterima Wakil Presiden, karena pada saat bersamaan presiden menghadiri acara KIP.

"Jadi tidak ada motif yang lain. Kami melihatnya dari perspektif pemerintahan," kata Herman. [ald]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya