Berita

Siti Zuhro: Evaluasi Kemenpan RB Seharusnya Melibatkan Pakar

RABU, 13 JANUARI 2016 | 16:47 WIB | LAPORAN:

Langkah yang dilakukan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dengan mengeluarkan nilai indeks peringkat Kementerian dan Lembaga Negara kurang tepat jika dikeluarkan tanpa melibatkan pihak di luar pemerintah atau kementerian yang kompeten.

Pengamat Politik dari LIPI, Siti Zuhro mengatakan, seharusnya dalam konteks menguji akuntabilitas lembaga negara lain, Kemenpan/RB setidaknya mengundang para pakar untuk diminta masukan agar penilaian objektif.

"Akuntabilitas ini yang kita pertanyakan karena berkenaan dengan pengelolaan anggaran," kata dia dalam diskusi publik bertajuk Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian, di Jakarta, Rabu, (13/1).

Kemenpan/RB, lanjut Siti, sudah sepatutnya memberikan penilaian dengan memperhatikan sorotan dari masyarakat terhadap kementerian-kementerian dan lembaga negara lainnya. Contohnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya diberi nilai indeks 5 oleh Kemenpan/RB, padahal publik sangat mengapresiasi kinerja Menteri Susi Pujiastuti.

"Masa Bu Susi  actionnya konkrit gitu hanya diberi nilai 5. Paling tidak ada pengakuan dari publik terhadap lembaga terkait itu yang harusnya jadi pertimbangan," ujar dia.

Berbicara tentang evaluasi kinerja kementerian, Siti menyebut kinerja birokrasi kementerian adalah indikator untuk penilaian kementerian. Birokrasi, lanjut Siti, memiliki sejarah pahit, dimulai di era kolonial, birokrasi Indonesia sebagai penyangga antara pemerintah kolonial dan pemerintah pra kemerdekaan. Di zaman orde lama, dengan sistem multipartai, birokrasi sempat dipolitisasi. Di era Orde Baru, birokrasi Indonesia dijadikan organisasi seperti parpol untuk membonsai PDIP dan PPP, dalam bentuk merger antara Golkar dan PNS.

"Birokrasi tidak pernah diletakkan secara proporsional. Padahal birokrasi ini menjadi roda besar pembangunan negara. Ini yang tidak terjadi karena selalu digelayuti tarikan politik," cetusnya.

Ke depan, tambah Siti, harus ada satu jalan yang beriringan antara demokratisasi dan debirokratisasi yang simultan sebagai wujud dari reformasi birokrasi yang berakuntabilitas. [sam]

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya