Berita

aburizal bakrie/net

Politik

Kamikaze Politik ARB Akan Membuatnya Gulung Tikar

JUMAT, 08 JANUARI 2016 | 14:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Aburizal Bakrie (ARB) membuat kondisi internal Golkar kian berantakan karena menggunakan pendekatan kekuasaan secara berlebihan dan mengabaikan kompromi yang sangat penting dalam politik.

Demikian dikatakan analis politik, Muhammad AS Hikam. Menurut dia, alih-alih menggelar kompromi politik dengan para pesaingnya, kubu ARB malah memakai jurus menyerang.

Langkah agresif ARB yang dimaksud Hikam adalah menolak rekomendasi Dewan Perimbangan Partai mengenai pentingnya diselenggarakan Munas bersama (rekonsiliasi); ngotot mengganti pimpinan Fraksi dengan mengutamakan pendukung Setya Novanto; meremehkan peran para senior Golkar seperti Akbar Tanjung dan Muladi; juga ngotot mempertahankan kepemimpinan ARB sampai 2019.


Lewat akun facebooknya, pakar politik jebolan University of Hawaii ini menilai jurus maut kubu ARB malah menciptakan pukulan balik (backlash). Reaksi Dewan Pertimbangan Golkar dan sesepuh lainnya sangat negatif dan mendelegitimasi kepemimpinan kubu ARB.

Implikasinya, lanjut Hikam, terjadi perpecahan di antara para pendukung utama ARB. Di DPR, Fraksi Golkar pecah tiga karena ARB memaksakan Setya Novanto menjadi Ketua Fraksi. Sementara pemerintah semakin bersikap diam dengan klaim ARB bahwa dirinya memiliki keabsahan sebagai Ketua DPP Golkar sampai 2019. Kemenkumham tidak kunjung mengesahkan dan Istana semakin cenderung berpihak pada gagasan Munas untuk rekonsiliasi.

Prediksi Hikam, kubu ARB akan "gulung tikar" jika terus melakukan "kamikaze politik" ini. DPD-DPD tingkat I dan II yang sampai kini masih solid akan bergabung dengan pihak pro Munas rekonsiliasi. Usaha kubu ARB mendekati pemerintah dan koalisi partai pendukung Presiden Jokowi tampaknya tak akan mendapat respons.

Karena itu, Hikam menilai ARB sedang "membunuh" partainya yang notabene pernah berkuasa selama 32 tahun.

Agar hal itu tak terjadi, sarannya, tak ada langkah yang lebih pas selain Munas rekonsiliasi dengan mengangkat para pengurus baru yang tidak lagi terkontaminasi konflik sebelumnya.

Jika hasil Munas nanti masih merepresentasikan dominasi salah satu kubu, maka proses kehancuran partai berlambang beringin itu tak akan bisa dihentikan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya