Berita

foto :net

Bisnis

Pungutan Dana Ketahanan Energi Harus Dibatalkan!

SENIN, 28 DESEMBER 2015 | 14:28 WIB | LAPORAN:

Pemerintah melalui Pertamina mencoba berkelit lagi dengan berupaya meluruskan polemik yang terlanjur meluas, tentang keputusan memberlakukan pungutan Dana Ketahanan Energi yang dibebankan kepada rakyat melalui penjualan BBM dari harga per liternya.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Bina Bangun Bangsa, Nur Ridwan melalui pesan singkatnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/12).

"Nggak ada cerita dan alasan serta akal-akalan lagi! Pemerintah tidak dibenarkan untuk melakukan pungutan langsung kepada rakyat karena sangat bertentangan dengan UUD 1945, termasuk UU 30/2007 tentang Energi," tegas Nur Ridwan.


Nur Ridwan menekankan, rakyat harus mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari pengelolaan sumber daya alam dan energi, bukan malahan dibebani lagi oleh berbagai pungutan lain selain pajak, yang saat ini pun sudah semakin memberatkan.  

"Apalagi segala macam subsidi vital untuk rakyat malahan dihapus," tambahnya.

Ia merasa sangat prihatin karena BBM, gas, dan listrik termasuk bahan pangan beras tidak lagi untuk rakyat tapi dilepas ke pasaran yang notabene menguntungkan korporasi dan kapitalis.

"Lalu pemerintah sekarang malah minta ingin disubsidi," kritiknya.

Hemat dia, pemerintah perbaiki dahulu kinerjanya memberantas korupsi dan mafia yang masih kian bebas dan merajela. Karena hukum sangat terkesan kalah dengan kekuasaan politik.

"Belum lagi utang negara yang semakin menumpuk dan membuat rakyat dan keturunannya harus menanggungnya, membayar utang seumur hidupnya hingga akhir zaman, edan?" ujarnya, menyesalkan.

Kesemuannya ini menurut dia, semakin memperlihatkan bahwa pemerintah sebenarnya tidak sanggup menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara negara.

"Cuman berani sumpah jabatan dan janji manis di depan rakyat, padahal kenyataannya hanyalah omong kosong dan kamuflase doang!" kecamnya.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya