Berita

net

Bisnis

Dana Ketahanan Energi, Pemerintah Harusnya Malu

JUMAT, 25 DESEMBER 2015 | 21:39 WIB | LAPORAN:

Pemerintah seharusnya malu dan tahu diri karena keputusannya yang akan memungut dana ketahanan energi dari setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang dibebankan kepada rakyat pada saat membelinya. Sebab, ini membuktikan bahwa pemerintah semakin melenceng jauh dari amanat konstitusi UUD 1945.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Bina Bangun Bangsa, Nur Ridwan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, (25/12).

Menurut Nur Ridwan, dengan adanya pungutan dana tersebut yang katanya sesuai dengan tafsir dari UU Nomor 30/2007 tentang Energi, maka ini menunjukkan bahwa undang-undang dan aturan itu sangat bertentangan dengan konstitusi UUD 1945 terutama pasal 33, yang menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasasi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.


"Kenapa sekarang Pemerintah berencana memungut dana ketahanan energi yang malah akan menambah beban rakyat yang saat ini semakin terjepit, akibat kebijakan kenaikan bbm, gas dan listrik sebelumnya, sementara tugas dan kewajiban Pemerintah belum sepenuhnya memenuhi keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan amanat Konstitusi UUD 1945?" jelasnya.

Ditegaskannya pula, Pemerintah pun belum jujur transparan dalam perhitungan yang mendasari penetapan harga BBM untuk rakyat, termasuk dalam keputusan pemungutan dana ketahanan energi ini, yang memunculkan pertanyaan bagaimana manajemen pengelolaan anggaran energi selama ini.

Selain itu, lanjut Nur Ridwan, Pemerintah juga tidak konsisten terhadap kebijakannya sendiri, dengan mencabut subsidi energi dalam negeri yang melepas harga BBM kepada mekanisme pasar, nyatanya harga BBM Indonesia tergolong mahal di dunia dibanding dengan harga BBM negara lain, dengan rasio perbandingan harga rata-rata BBM dengan pendapatan per harinya. Apalagi ditambah dengan kondisi harga minyak dunia yang masih turun saat ini.

"Maka saatnya Pemerintah tahu diri dan introspeksi untuk segera lakukan koreksi dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi kerja dalam kerangka manajemen yang akuntabel dalam pengelolaan SDA dan energi dalam negeri, yang seharusnya bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan dalam jumpa pers di kantor Istana, Menteri ESDM Sudirman Said menyampaikan harga BBM jenis Premiun dan Solar mengalami penurunan yang disertai oleh pemungutan dana ketahanan energi, yang berlaku mulai tanggal 5 Januari 2016.

Untuk harga keekonomian Premium adalah Rp 6.950 per liter, karena ada pungutan Rp 200 per liternya maka harga Premium menjadi Rp 7.150 dari yang semula Rp 7.300 per liternya, sehingga harga Premium hanya turun sebesar Rp 150 saja.

Sementara harga keekonomian solar turun menjadi Rp 5.650 dan  karena ada pungutan sebesar Rp 300 per liternya maka harga solar menjadi Rp 5.950, sehingga ada penurunan harga solar sebesar Rp 750 dari harga awal Rp 6.700 per liter. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya