Berita

Menteri Puan: Kesetiakawanan Penting Untuk Bangun Indonesia

MINGGU, 20 DESEMBER 2015 | 17:52 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Mimpi dan cita-cita membangun Indonesia menjadi bangsa yang besar tidak akan pernah terwujud jika tidak ada kebersamaan, kepedulian dan harmoni di antara anak-anak bangsa.‎

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, ‎dalam acara puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2015 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (Minggu, 20/12). Tema HKSN tahun ini adalah "Ayo Kerja Bersama Membangun Indonesia Sejahtera."  

"Nilai-nilai kesetiakawanan sosial di Indonesia belum sirna meski ada kecenderungan memudar. Oleh karena itu perlu digali, ditingkatkan dan dikuatkan kembali," kata Puan dalam pidatonya, sambil menekankan pentingnya kebersamaan untuk merawat harmoni di Indonesia.‎ 

Di samping itu, Puan menekankan pentingnya membangun dan meningkatkan rasa solidaritas sosial. Menurutnya, solidaritas sosial, toleransi dan tenggang rasa dibutuhkan untuk membangun kebersamaan di antara sesama anak bangsa yang sedang kesulitan, misalnya terkena bencana alam.  

Puan menjelaskan, semangat kesetiakawanan dan gotong royong harus terus digelorakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dua hal itu, kata Puan, sejalan dengan semangat Gerakan Revolusi Mental yang kembali digelorakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

"Mulai hari ini kita perkuat semangat gotong royong. Ikut mengambil peran, tanggung jawab, bekerja, membangun dan menjaga kebhineka tunggal ika-an Indonesia," ujar Puan. Apabila itu dilakukan, lanjut Puan, maka Indonesia akan berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial-budaya.  

Dalam kesempatan itu, Puan juga menekankan pentingnya seluruh anak bangsa menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif. Pernyataan itu disampaikan Puan terkait Peringatan Hari Ibu ke-87 yang juga digelar bersamaan dengan HKSN.  

Hingga kini, kata Puan, keberadaan perempuan terutama kaum ibu dan anak-anak masih rentan dari pelbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, stigma dan perlakuan diskriminatif lainnya. Ia pun menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK komitmen dengan isu perlindungan perempuan dan anak.  

"Sikap dan komitmen pemerintah bersungguh-sungguh dan serius menempatkan isu perempuan dan anak sebagai salah satu prioritas pembangunan," ujar Puan. Ia mengatakan, kesadaran akan pentingnya menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman harus dibangun.  

Selain itu, Puan menegaskan, sangat penting juga untuk menjamin adanya perlindungan kepada perempuan dan anak dari berbagai ancaman kekerasan. Pemerintah, kata Puan, telah melahirkan perbagai aturan dan melakukan penguatan lembaga untuk mencegah dan melindgi perempuan dan anak.  

"Oleh karena itu, selain pemerintah pusat, komitmen pemerintah daerah juga harus ada untuk mengintegrasikan isu gender, pemberdayaan perempuan dan anak dalam kerangka pembangunan daerah," tuturnya.  

Puan mengajak perempuan-perempuan Indonesia untuk bangkit. Keberadaan dan peran perempuan, lanjut Puan, sangat strategis dalam pembangunan dan sebagai bagian integral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya