Berita

kardaya warnika/net

Bisnis

Senayan Maunya Pemerintah Serius Dorong Penggunaan Energi Terbarukan

KAMIS, 17 DESEMBER 2015 | 04:11 WIB | LAPORAN:

RMOL. Pemerintah harus serius mendorong penggunaan energi terbarukan, termasuk geothermal. Jika tidak, maka komitmen Presiden Jokowi dalam Conference of Parties 21 Paris bahwa Indonesia sanggup menurunkan emisi 29 persen pada tahun 2030, akan sulit tercapai.

"Pemerintah harus melakukan berbagai terobosan agar program-program bisa dilaksanakan,” kata Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika dalam keterangan resminya, Rabu (16/12).

Menurut dia, saat ini fakta penggunaan energi terbarukan justru di luar harapan. Buktinya, pangsa energi terbarukan malah mengalami penurunan, bukan peningkatan. Program untuk meningkatkan pangsa tersebut juga belum terlihat hasilnya.


"Bahkan, kontrak-kontrak yang sudah berjalan saat ini justru mengalami kemandekan, tidak ditandatangani,” sambung Kardaya.

Menurut dia, salah satu solusinya adalah peningkatan penggunaan geothermal. Dengan begitu, kadar emisi bisa diturunkan. Namun yang terjadi, dalam satu tahun terakhir, tidak ada perkembangan sama sekali untuk energi terbarukan.

"Dengan kondisi seperti saat ini, maka sesuai model Marshall yang dilakukan BPPT, paling banter Indonesia hanya bisa mengurangi kadar emsisi 10 persen. Tidak bisa seperti ditargetkan, yaitu 23 persen,” sambungnya.

Karenanya, Kardaya merasa terobosan yang dilakukan Pemerintah tidak hanya pada harga, namun juga berbagai inovasi lain yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Jika tidak, maka Indonesia akan semakin tertinggal dibandingkan negara lain. "Di ASEAN saja, kita berada jauh di belakang Filipina, Thailand, dan Malaysia,” kata dia.

Mengenai potensi kontribusi geothermal dalam menurunkan emisi, pernah disampaikan
Direktur Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia and Pacific (CCROM-SEAP) Profesor Rizaldi Boer. Menurut Rizaldi, jika pemerintah serius mengembangkan geothermal, maka akan mampu mengurangi emisi sebesar 70 juta ton. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari target pemerintah, yakni sebesar 29 persen dari 1,2 juta giga ton emisi per tahun yang dihasilkan Indonesia selama ini. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya