Berita

ilustrasi/net

Jokowi-JK Gagal Kelola Peralihan BPJS

RABU, 16 DESEMBER 2015 | 14:41 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pemerintahan Jokowi-JK gagal dalam tata kelola kelola peralihan pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), terutama dalam hal dalam menentukan direksi dan dewan pengawas BPJS, baik kesehatan dan ketenagakerjaan

Demikian disampaikan Koordinator Nasional Forum Masyarakat Peduli (Kornas FMP) BPJS), Hery Susanto. Hery mengingatkan, waktu penentuan hampir deadline sebab UU 24/2011 tentang BPJS menegaskan bahwa pergantian direksi dan dewas di kedua BPJS tersebut harus sudah berganti paling lambat 1 Januari 2016.

Untuk calon direksi, memang merupakan kewenangan Presiden dalam menentukan siapa saja yang layak menjadi dewan direksi di kedua BPJS itu termasuk dewas dari unsur pemerintah. Namun untuk dewas unsur pengusaha, pekerja dan masyarakat di kedua BPJS musti melalui fit and proper test di komisi IX DPR RI.


"Masalahnya, DPR akan memasuki masa reses tangga 18 Desember, dan mustinya fit and proper test sudah harus disiapkan dalam waktu dekat ini sebelum masa reses dPR. Namun hingga saat ini belum terjadwal kapan fit and proper test-nya berlangsung, dengan sempitnya waktu tersebut, maka kecenderungan deadlock menguat," kata Hery beberapa saat lalu (Rabu, 16/12).

Dengan demikian, lanjutnya, penetapan anggota Dewan Pengawas dari unsur pemerintah dan anggota Direksi dilakukan bersama-sama dengan penetapan anggota Dewan Pengawas hasil fit and proper DPR sulit Bisa dilakukan. Sebab hasil seleksi di DPR musti Di-paripurna-kan dulu.

"Peluangnya hanya bisa diparipurnakan pada tangga 18 des 2015, tidak di Januari 2016 mendatang, karena harus menyesuaikan waktu sesuai UU BPJS. Jelas sekali bhw pemerintahan Jokowi tidak cermat dan cekatan dalam merencanakan peralihan kepengurusan pengelolaan BPJS. Jika deadlock maka hrs membuat aturan hukum baru guna antisipasi kekosongan hukumnya semisal Perppu," ungkap Hery.

"Masa mengelola BPJS saja harus melalui Perppu seperti Pilkada. Ini hal yang sangat ironis, dan indikasi atas ketidakseriusan dan gagalnya pemerintahan jokowi dalam mengelola peralihan BPJS.  Jokowi sering blusukan namun sering absen dalam menuntaskan Kebijakan," sambungnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya