Berita

foto:dok

Bisnis

APBN Makin Besar, Kesenjangan Makin Lebar

SENIN, 07 DESEMBER 2015 | 16:55 WIB | LAPORAN:

Di era reformasi kesenjangan ekonomi terus naik dibandingkan dengan era orde baru. Pada masa orba gini rasio hanya 0,31 namun saat ini gini rasio sudah mencapai 0,42. Kenaikan kesenjangan tersebut membuktikan bahwa kebijakan pemerintah selama ini ada yang kurang tepat.

Padahal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diakui cukup besar dan terus meningkat.

"Besarnya APBN belum diikuti kenaikan kesejahteraan rakyat. Saat ini APBN mencapai Rp 2.000 triliun lebih tapi kesenjangan makin tinggi," kata Ketua Presidium Nasional Indonesia Social Justice Network (ISJN), Ahmad Zaky melalui rilis pers, Senin (7/12).


Ahmad menerangkan, sejak awal gerakan reformasi digulirkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Artinya kesejahteran harus menjadi ukuran bagi keberhasilan seorang pemimpin.

Dengan kondisi  gini rasio tersebut, menurut dia, rawan terjadinya kekerasan sosial dan bisa mengancam keutuhan negara kesatuan Indonesia. Jika kesenjangan tidak diatasi, maka juga rentan munculnya disintegrasi bangsa.

Menurutnya, perlu perubahan kebijakan agar kesenjangan ekonomi bisa dikurangi dan kemakmuran rakyat terus meningkat. Karenanya, lanjut Ahmad, ISJN mendukung dan mendorong agar terus mempercepat pembangunan infrastruktur di luar Jawa dan pinggiran daerah. Langkah ini diharapkan bisa mempercepat akses pemerataan bagi daerah di Indonesia.  

"Sebagai contoh, di pulau-pulau kecil di Indonesia Timur, pasokan listrik yang tidak mencukupi. Jangankan untuk industri kecil, untuk penerangan dan kebutuhan rumah tangga saja tidak mencukupi," paparnya.

Begitu juga pemenuhan bahan bakar minyak (BBM) yang selalu lebih mahal dari harga di pulau-pulau utama. Hasil perikanan yang berlimpah tidak sebanding dengan harga BBM yang harus dibeli oleh nelayan.

Namun demikian, ia mengingatkan, dalam melakukan percepatan infrastruktur tetap harus mempertimbangkan tata ekologi dan tata ekonomi. Sebab jika proyek infrastruktur tidak mempertimbangkan aspek lingkungan juga bisa menimbulkan masalah sosial dan lingkungan ke depannya.

Didasari hal ini, ISJN akan melaksanakan International Social Justice Conference yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2015 di Hotel M-Regency Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Acara tersebut direncanakan akan dibuka oleh Wakil Presiden H. M.Jusuf Kalla dan akan dihadiri oleh peserta dari dalam dan luar negeri di antaranya Australia, Philipina, Malaysia, dan Amerika Serikat," papar Ketua Panitia Social Justice Forum 2015, Andi Ahmad Yani.

Andi menjelaskan, konferensi ini akan mempresentasikan 30 paper dari kurang lebih 100 paper yang diterima dan diseleksi oleh panitia. Tema-tema paper yang dipresentasikan terkait dengan isu-isu keadilan sosial seperti pembangunan berkelanjutan, perluasan akses untuk kelompok disabilitas, demokrasi dan kekerasan, dan mitigasi bencana.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya