Berita

Pertahanan

Kemenlu Sulit Temui WNI Terduga Teroris Yang Ditangkap Jepang

KAMIS, 03 DESEMBER 2015 | 17:43 WIB | LAPORAN:

Dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap pihak keamanan Jepang. Namun hingga kini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum bisa memberi kepastian terkait motif penangkapan.

Juru Bicara Kemenlu, Armanatha Nasir atau biasa disapa Tata, mengaku Kemenlu  kesulitan mendapat akses menemui salah satu dari kedua WNI.

"Yang satu kita belum ketemu, alasannya karena infomasi yang kita terima dari otoritas keamanan Jepang, mereka sedang melakukan invetigasi mendalam kepada yang satu," kata Tata kepada wartawan, beberapa saat lalu, Kamis (3/12).

Untuk diketahui, pada Rabu (25/11), WNI berinisial IR (31) dan DN (40), ditangkap kepolisian Metro Tokyo karena dugaan terkait dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Namun, Tata tidak bisa memberi penjelasan tentang siapa WNI yang menjalani investigasi mendalam. Ia hanya menduga WNI itu adalah otak dari pengiriman teleskop untuk senjata berjenis rifle.

"Yang satu ini yang diduga mengirimkan scope buat rifle," ungkap Tata.

Untuk diketahui, kedua WNI ini terdeteksi otoritas Jepang telah beberapa kali membeli rifle scope secara online. Mereka lantas mengirimkan barang tersebut sebanyak dua kali ke Indonesia, melalui ekspedisi ekspres. Pada saat dilakukan penggeledahan ke apartemen yang mereka, polisi Jepang menemukan 29 buah teleskop.

Padahal, peralatan yang dimiliki mereka masuk ke daftar spesifikasi tinggi otoritas Jepang. Artinya, jika melakukan pengiriman berkaitan dengan barang itu, mereka harus melewati proses perizinan yang ketat. Karena itu mereka ditangkap dan ditahan atas dasar pelanggaran UU Transaksi Mata Uang Asing dan Perdagangan Internasional.

Selain hal tersebut, Polisi Tokyo juga melaporkan penemuan atas video di facebook kedua WNI. Terdapat rekaman Osama Bin Laden dan video yang terkait dengan kelompok radikal.

Temuan-temuan mencurigakan ini memperkuat alasan aparat keamanan Jepang untuk mendalami lebih lanjut siapa penerima kiriman tersebut di indonesia dan untuk apa penggunaannya. [ald]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya