Berita

firdha al jufri/net

Ini Alasan Paguyuban Sabilulungan Munculkan Sejarah Walisongo

KAMIS, 03 DESEMBER 2015 | 05:13 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Indonesia memiliki budaya yang sangat kuat, dan luar biasa banyak. Semua provinsi di Indonesia pun memiliki budaya masing-masing, yang sangat kaya dan beragam. Di antara budaya Indonesia itu juga ada yang sangat terkait dengan nilai-nilai Islam. Fakta memang menunjukkan bahwa di antara budaya Indonesia tak bisa dilepaskan dari sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui banyak kerajaan.

"Dari semua yang kita dapatkan itu adalah bukti bahwa kebudayaan kita sangat kaya. Kita dapat banyak masukan dari luar negeri bahwa Islam sepertinya hanya milik Arab Saudi atau negara-negara timur tengah karena Al Quran berbahasa arab. Padahal, Indonesia juga punya catatan sejarah tentang masuknya Islam," kata Firda Al Jufri dari komunitas Paguyuban Sabilulungan di Balai Komando Jalan RA. Fadilah Cijantung Jakarta (Rabu, 2/12).

Bertempat di Balai Komando, Paguyuban Sabilulungan dan komunitas Zainab Revolution menggelar acara Pagelaran Budaya Nusantara dalam Tradisi Bulan Suro dan Shapar.  Di antara rangkaian acara ini adalah pameran foto dokumentasi sejarah Islam nusantara dan pemutaran film-nya; pagelaran budaya tari saman, tabuik, tabot, wali songo, serta penampilan seni musik Padang, Sunda dan Jawa Tengah

Selain itu, akan digelar diskusi tentang sejarah budaya Islam Nusantara dengan menghadirkan pembicara penulis buku Atlas Walisongo yang juga Ketua Lesbumi PB NU Agus Sunyoto; seniman dan budayawan Eros Djarot; serta penulis Sejarah Peradaban Nusantara sekaligus aktivis kebudayaan Sunda Ahmad Y Samantho.

Kembali ke Firdha, ia mengatakan bahwa pagelaran ini sengaja menampilkan dan mengangkat sejarah panjang Wali Songo yang ternyata punya kaitan ke mana-mana, termasuk hubungannya dengan Syekh Siti Jenar. Syekh Siti Jenar selama ini dinilai oleh sebagian orang sebagai penyebar aliran sesat. Padahal tentu saja bukan penyebar aliran sesat, melainkan sama saja dengan Walisongo namun cara penyampaiannya saja yang berbeda.

"Walisongo sendiri menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang berbeda-beda, seperti lewat musik, gamelan sunda, dan wayang. Tapi sayang semua itu kita kenal sekarang hanya lewat buku, dan anak-anak kita hanya tahu nama Walisongo, tapi tidak tahu sejarah sebenarnya," ungkap Firdha.

Firdha juga menjelaskan mengapa dalam pagelaran ini ditambil berbagai kebudayaan. Misalnya saja tabot dari Bengkulu, tari saman dari Aceh, dan tabuik dari Sumatera Barat.

"Tradisi itu semua bernafaskan Islam karena dilakukan di bulan asyura dan safar, tapi banyak orang Indonesia yang tidak mengetahuinya. Makanya kita menggalinya. Jadi, tujuan kita lewat acara ini adalah menyebarluaskan sejarah yang hampir terlupakan. Sejarah itu tidak punah, tapi tidak diketahui lagi. Bahkan tidak sedikit orang yang tidak tahu sejarah sebenarnya," ungkap Firdha.

Melalui acara ini, Firdha berharap eman-teman yang selaman aktif di media sosial bisa membantu, bukan hanya menyebarluaskan berita soal politik, tapi memberi informasi mengenai sejarah budaya Indonesia yang sangat berharga.

"Dalam perkumpulan Zainab Revolution dan sabillulungan sebenarnya kita satu. Arti sabil lulungan adalah gotong royong, dan zainab revolution karena anggota kita lebih banyak perempuan. Jadi, target kita sebetulnya untuk internal dulu seperti kita mengikuti apa, cara berpakaian kita seperti apa, tapi kita tetap Indonesia," ungkap Firdha.

:Nah, ketika kita kita menyatakan tetap Indonesia, kita sendiri tidak tahu seperti apa Indonesia sekarang. Jad targetnya internal dulu, seperti memperkenalkan sejarah budaya kita kepada anak-anak kita. Ke depan, kita akan sounding ke Kementerian Pendidikan dan Pariwisata karena berkaitan. Saat kita mempersiapkan acara seni dan budaya seperti ini, kita makin tertarik karena kita punya banyak sekali pilihan seni dan budaya," sambungnya.

Firda pun yakin bila saja negara-negara Barat memtradisi seni budaya yang begitu banyak seperti Indonesia, maka sepanjang tahun mereka tidak akan berhenti menggelar acara seni dan budaya. Dan acara ini sengaja digelar mengejar bulan safar. Dan apa yang dikenal masyarakat tentang bubur safar dan bubur suro yang hanya ada di bulan safar dan bulan suro itu sangat unik dan sudah ada sejak berabad-abad lalu.

Pun demikian, tari saman juga sudah mendunia. Setiap tahun negara-negara lain meminta perwakilan Indonesia untuk mempertunjukkan tari saman, terutama Turki. Dan setelah diperhatikan, tari saman itu sangat unik karena tidak menggunakan musik, melainkan hanya tepukan tangan di dada yang tiap tepukan ada maknanya.

"Di sini saya ingin mengajak masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Jakarta Timur memahami sejarah kita yang sangat berharga. Kita patut bangga karena memiliki sejarah budaya yang sangat beragam dan bernilai tinggi. Acara budaya sering kami selenggarakan, tapi kalau yang bernafaskan Islam baru kali ini, dan kita menggarapnya dalam waktu singkat, tiga minggu dan kita juga sudah mendapat restu para pemangku adat," demikian Firdha. [ysa]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya