Berita

Tjipta Lesmana/net

Pertahanan

Pengamat: Apa Urgensinya Helikopter Untuk Jokowi

MINGGU, 29 NOVEMBER 2015 | 17:58 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Pengamat politik Tjipta Lesmana memertanyakan fungsi helikopter baru untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), lantaran rencana pembelian Agusta Westland AW 101 dari Italia akan menghabiskan uang negara yang tidak sedikit.

"Kenapa beli helikopter untuk Presiden, apa urgensinya Presiden Jokowi memiliki helikopter?" tanya Tjipta dalam diskusi Front Page bertema 'Bersih-bersih Kabinet, Menggusur Menteri Anti Nawacita dan Trisakti' di resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 29/11).

Pasalnya, dia menilai, negara melakukan utang luar negeri bukan digunakan untuk konsumsi melainkan seharusnya dimanfaatkan untuk modal produksi.

"Utang tidak apa-apa kalau bukan untuk konsumsi," ujar Tjipta.

Dia pun menyinggung perasaan seorang pemimpin negara ketika menyambangi daerah yang masih tertinggal dengan menggunakan fasilitas negara yang bisa dikatakan mewah.

"Misalnya Presiden itu naik heli ke wilayah miskin. Apa itu tidak iba sama masyarakatnya, melihat pemimpinnya hidup mewah," jelas Tjipta.

Mantan Ketua Komite Banding Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011 itu menyimpulkan bahwa Presiden saat ini terlalu ambisius serta tidak menyelaraskan kebijakannya dengan kondisi negara saat ini.

"Pemerintah sekarang terlalu ambisius, terlalu banyak target. Kenapa tidak step by step," tegas Tjipta.

Sebelumnya, rencana pembelian helikopter baru untuk Presiden Jokowi terus menjadi bahan pembicaraan publik. Helikopter jenis Agusta Westland AW 101 ditengarai boros baik dari perawatan maupun sisi pengoperasiannya.

Harga AW 101 sendiri mencapai USD 45-50 juta, lebih mahal dibanding harga helikopter EC-225 yang diperkirakan sekitar USD 35-40 juta. Untuk perawatan, AW 101 membutuhkan sekitar USD 2.029 per jam.

Ini juga lebih mahal dibanding EC-225, helikopter lansiran PT Dirgantara Indonesia (DI) yang bekerja sama dengan Airbus Helicopter itu hanya butuh perawatan USD 1.246 per jam. Artinya, perawatan AW 101 lebih mahal USD 783 per jam. [wah] 

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya