Berita

Bisnis

Inilah 11 Sektor Usaha yang Diminta Dubes AS Terbuka

SABTU, 28 NOVEMBER 2015 | 19:54 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Amerika Serikat (AS) turut memantau langkah pemerintah Indonesia yang sedang melakukan revisi panduan investasi. Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membawa usulan agar sebelas sektor usaha yang diminati oleh investor AS bisa lebih terbuka.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengakui  kunjungan yang dilakukan oleh Dubes AS Robert O Blake untuk membahas masukan yang disampaikan secara tertulis sebelumnya oleh Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.

"Kami membahas mengenai beberapa usulan yang secara resmi disampaikan secara tertulis pada tanggal 30 Oktober 2015. Ini merupakan follow up dari pertemuan focus group discussion di BKPM pada tanggal 16 Oktober 2015,”  kata Franky dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (28/11).

Menurut Franky, sektor-sektor yang diusulkan untuk lebih terbuka di antaranya sektor e-commerce, asuransi, energi, energi terbarukan, pembuatan film dan bioskop, telekomunikasi, manufaktur farmasi, distributorship, coldstorage dan ritel elektronik dan alas kaki.

"Masukan yang disampaikan dilakukan berdasarkan beberapa landasan argumentasi baik potensi masing-masing sektor tersebut, maupun minat beberapa perusahaan AS terhadap sektor tersebut namun terhenti akibat peraturan regulasi saat ini,” jelasnya.

Dalam Perpres Nomor 39 Tahun 2014 mengenai panduan investasi, sektor-sektor yang diusulkan terbuka oleh AS tersebut sebagian besar memang tertutup untuk asing seperti e-commerce, pembuatan film dan bioskop serta ritel untuk elektronik dan alas kaki. Sedangkan sektor lainnya seperti distributorship, coldstorage dibatasi kepemilikan asingnya maksimal 33%. Franky menyampaikan bahwa BKPM akan membahas seluruh usualan terkait dengan Panduan Investasi dengan kementerian teknis terkait.

"Jadi akan dibagi menjadi tiga kelompok kementerian yang akan dilakukan besok tanggal 24 November 2015, tanggal 1 Desember 2015, dan tanggal 3 Desember 2015,” pungkasnya.

Selain persoalan Panduan Investasi, Kepala BKPM Franky Sibarani dan Duta Besar Amerika Serikat juga membicarakan tentang berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kerjasama investasi Indonesia dan Amerika Serikat. Salah satu hal yang akan ditindaklanjuti oleh BKPM adalam kemungkinan pembukaan Desk Amerika Serikat di BKPM. Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, keberadaan Desk ini dapat memfasilitasi minat-minat investor Amerika ke Indonesia. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya