Berita

mega-olly/net

Nusantara

Mega Ceritakan Kisah Olly Dan Ikan Mas

JUMAT, 27 NOVEMBER 2015 | 18:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Megawati Soekarnoputri menceritakan bahwa rekomendasinya agar PDI Perjuangan mengusung Olly Dondokambey sebagai kandidat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) berawal dari hal sepele, yaitu ikan mas.

Ketua Umum PDI Perjuangan itu menceritakan hal tersebut saat menjadi juru kampanye terbuka bagi pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw, yang diusung partainya, di lapangan Rumah Dinas Bupati, kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, Jumat petang (27/11).

Mega mengaku, awalnya Olly sangat sulit dibujuk untuk mencalonkan diri untuk menduduki kursi nomor 1 di Sulut.


"Saya satu tahun membujuk Olly untuk jadi Cagub," ucapnya di depan sekitar 1000 orang yang menghadiri kampanye pasangan nomor urut 1 itu.

Entah serius atau tidak, namun Mega mengaku alasannya sangat ingin Olly berhasil menjadi Gubernur Sulut adalah karena ia sangat menyukai ikan mas khas masyarakat Manado. Tadinya, ia bukan penggemar ikan mas. Namun pengalamannya berkunjung ke Manado pertama kali, mengubah seleranya setelah ia disuguhi ikan mas goreng racikan orang Manado.

"Setahun saya katakan kepada Olly, 'Ol, jadilah Gubernur Sulut, supaya saya bisa makan ikan mas goreng itu," katanya disambut tawa ratusan simpatisan PDIP.

"Inilah mengapa saya jadikan Pak Olly. Gampang sebenarnya," lanjutnya berkelakar.

Usai menceritakan itu, nada bicara Mega berubah serius.

"Saya tak akan rekomendasikan orang yang tidak mencintai rakyatnya. Dan saya tidak pernah menjual rekomendasi saya," tegas Presiden ke-5 RI itu.

Ia juga mengingatkan Olly satu pesan yang pernah disampaikannya kepada Joko Widodo, usai mantan Gubernur Jakarta itu menerima mandat darinya untuk mencalonkan sebagai presiden RI yang diusung PDIP pada 2014 silam.

"Ketika saya berikan mandat saya kepada Jokowi, saya katakan bahwa mudah untuk jadi presiden, tapi tidak mudah jd pemimpin. Jadi presiden bisa main uang. Kalau pemimpin menggunakan uang dan kekuasaan untuk membeli suara rakyat, maka dia bukan pemimpin," ungkap Mega. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya