Berita

net

Hukum

Pemerintah Jangan Hiraukan Pengadilan Rakyat

KAMIS, 12 NOVEMBER 2015 | 11:33 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta tidak perlu serius menanggapi Pengadilan Rakyat Internasional atau International People’s Tribunal atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia tahun 1965 yang digelar di Den Haag, Belanda pada 10-13 November 2015.

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan jika ada putusan yang meminta pemerintah Indonesia meminta maaf namun mayoritas elemen masyarakat menolak maka pemerintah diyakini tidak akan memenuhi putusan forum informal tersebut.

"Terhadap upaya di Pengadilan Rakyat Internasional saya kira pemerintah tidak perlu meng-entertaint. Namun di sisi lain, pemerintah perlu lebih fokus dan menunjukkan keseriusan lebih dalam penyelesaian kasus dugaan pelanggaran berat HAM masa lalu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (12/11).


Menurut Arsul, apabila nantinya muncul sorotan dari dunia internasional, pemerintah perlu menjelaskan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah G30S adalah rangkaian sebab akibat, yang bahkan bisa ditarik ke belakang pada peristiwa-peristiwa lain sebelumnya.

Lebih jauh, kalaupun ada intervensi atau tekanan dari pihak asing maka hal itu tergantung bagaimanya pemerintah menyikapinya.

"DPR tentu akan meminta pemerintah menolak setiap intervensi dan tekanan asing," tegas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya