Berita

Nusantara

TNI dan AGP Siapkan Susu untuk Anak-anak Korban Asap

KAMIS, 05 NOVEMBER 2015 | 20:12 WIB | LAPORAN:

Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Tengah Kolonel ARH Purwo Sudaryono dan Satgas Artha Graha Peduli menyiapkan susu siap minum untuk korban bencana kabut asap setiap hari. Susu tersebut diprioritaskan untuk korban yang umumnya anak-anak dan lansia.

"Kami sediakan susu siap minum bagi anak-anak dan warga yang datang ke rumah singgah yang kami kelola bersama,” kata Mulyanto dari Satgas AGP di Palangkaraya, Kamis (5/11).

Saat ini, hujan sudah mulai turun di Kalimantan Tengah, jarak pandang dan indeks standar pencemar udara (ISPU) sudah kembali membaik. Namun, status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan kembali diperpanjang hingga 20 November 2015. Alasannya, kebakaran hutan dan lahan belum benar-benar padam.

"Satgas AGP akan fokus kepada pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis serta penyediaan susu bagi anak-anak,” kata Mulyanto.

Dokter dari Posko AGP, Sartika Harsa mengatakan, pihaknya fokus terhadap anak-anak lantaran kabut asap mengakibatkan mereka terserang penyakit asma, pneumonia, mata, dan kulit.

"Mereka paling rentan terhadap bahaya kabut asap. Namun, karena anak-anak, mereka tidak menyadari adanya bahaya tersebut,” jelasnya.

Tercatat, sedikitnya 16 orang meninggal akibat kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Mayoritas korban ialah anak berusia di bawah lima tahun. Bencana kabut asap yang terjadi selama hampir tiga bulan terakhir menimbulkan berbagai dampak serius bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sebagai pihak yang paling rentan terpapar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Ketua Satgas AGP Heka Hertanto menambahkan, pihaknya akan terus melakukan operasi kemanusiaan dengan menyediakan personil dan logistik pada perpanjangan masa tanggap darurat sampai 20 Nopember 2015.

Di Kabupaten Pulang Pisau, Satgas AGP bersama-sama pihak terkait mengoperasikan tiga rumah singgah sepanjang jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Jabiren Raya. Kawasan tersebut merupakan daerah yang termasuk paling parah terkena dampak bencana asap akibat kebakaran hutan. [sam]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya