Berita

Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman/net

Wawancara

WAWANCARA

Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman: Apa Susahnya Sih Tangani Kasus Pelindo II, Semua Kan Sudah Terang Benderang

SENIN, 02 NOVEMBER 2015 | 09:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri hingga kini belum memeriksa Direktur Utama PT Pelindo II R.JLino terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan mobile crane. Kepala Bareskrim Komjen Anang Iskandar beralasan dalam menyidik sebuah perkara itu seperti main ular tangga. "Jadi tidak bisa langsung begitu saja sampai ke puncak," kata Anang Iskandar, Selasa (20/10).
 
Lambannya bareskrim menggarap kasus itu menam­bah gaduh politik. Apalagi pekan lalu Panitia Khusus (pansus) Pelindo II DPR sudah meminta keterangan bekas Kabareskrim Komjen Budi Waseso dan anak buahnya bekas Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen (Purn) Victor Edi Simanjuntak. Sesepuh Polri Komjen (Purn) Noegroho Djajoesman memberi­kan tanggapan terkait lambannya kerja Bareskrim menggarap kasus Pelindo II.

Kabareskrim bilang me­meriksa RJ Lino seperti main ular tangga. Menurut Anda?

Memeriksa kasus ini tidak ada bedanya dengan kasus-kasus lain. Selalu diawali oleh pembuktian, keterangan saksi. Tidak ada susahnya mengungkapkan suatu kasus, dengan catatan kita harus berani mengatakan benar untuk yang benar dan tidak untuk yang salah. Dulu, dari para senior, saya pernah diajarkan bahwa tidak ada yang sulit mengung­kapkan suatu kasus karena kita berhadapan dengan ilmu katon. Maksudnya, bukan sulap bukan sihir. Jadi masalahnya jelas.

Memeriksa kasus ini tidak ada bedanya dengan kasus-kasus lain. Selalu diawali oleh pembuktian, keterangan saksi. Tidak ada susahnya mengungkapkan suatu kasus, dengan catatan kita harus berani mengatakan benar untuk yang benar dan tidak untuk yang salah. Dulu, dari para senior, saya pernah diajarkan bahwa tidak ada yang sulit mengung­kapkan suatu kasus karena kita berhadapan dengan ilmu katon. Maksudnya, bukan sulap bukan sihir. Jadi masalahnya jelas.

Maksud Anda, Kabareskrim masih tarik ulur atau tidak berani?
Masing-masing pimpinan punya gaya tersendiri. Tapi semuanya itu mempunyai tu­juan yang sama. Yang penting setiap pimpinan harus berani menghadapi intervensi dari pihak manapun juga dengan se­gala risiko dan konsekuensinya. Apalagi kasus Pelindo II yang sedang ditangani saat ini sudah bukan rahasia lagi. Saya yakin Polri pun tidak akan mengambil langkah-langkah blunder yang akan merugikan nama baik institusi.

Kabareskrim sudah meng­gandeng Badan Pemeriksa Keuangan, tapi tampaknya susah sekali memeriksa R.J Lino?

Ini hanya masalah teknis saja. Yang penting intinya, kasus Pelindo II ini harus diungkapkan secara tuntas dan siapa di balik ini semua harus diungkapkan kepada masyarakat.

Apakah anda yakin temuan serta hasil audit BPK dan BPKP itu sudah cukup men­jerat Lino atau pejabat lain?

BPK dan BPKP itu kan lem­baga tinggi negara yang mempu­nyai fungsi pengawasan terhadap penggunaan uang negara. Tentu hasilnya pun dapat dipertang­gungjawabkan. Setahu saya, ada 20 temuan BPK dan 6 temuan BPKP. Yang lebih hebatnya lagi, BPKP sudah bisa menentukan pihak-pihak yang terkait dan bertanggungjawab. Apa susah­nya lagi ya. Semua kan sudah terang benderang he..he..he.

Anda melihat sejauh mana Pansus Pelindo II DPR bisa mempengaruhi proses pemer­iksaan di Bareskrim?
Pansus DPR ini kan sifat­nya politis. Tentunya di dalam Pansus pun anggotanya tidak 100 persen memiliki komitmen yang sama. Buktinya dalam pembentukan Pansus saja kan muncul komentar-komentar mir­ing. Yang penting, harapan saya, Pansus Pelindo II ini akan mem­berikan dan menjadikan moral support bagi Polri yang tengah mengungkapkan kasus ini.

Jika di Pansus ada pesan sponsor, apakah Bareskrim berubah arah?
Mempengaruhi polisi sih tidak. Tapi jelas akan mem­pengaruhi hasil rekomendasi Pansus itu sendiri. Siapapun yang akan bermain dalam ka­sus ini pasti akan ketahuan. Semangat revolusi mental yang dicanangkan Presiden Jokowi justru harus merubah sikap dan perbuatan kita semua kalau mau menjadi bangsa yang besar dan sejahtera.

Kasus ini sudah sering dise­but melibatkan elit dan peting­gi negara. Apa bisa Bareskrim menghadapi mereka ini?

Saya yakin seluruh ang­gota masih tetap berpegang kepada komitmen mereka saat memasuki dunia kepolisian. Profesionalisme, harga diri dan kebanggaan kepada institusi tidak boleh pupus oleh inter­vensi dari pihak manapun juga. Masyarakat rindu kebenaran dan keadilan ditegakkan oleh kepolisian.

Anda termasuk salah satu yang sangat concern terhadap kasus ini. Berpihak ke mana dan mengapa?
Saya hanya berpihak kepada kebenaran dan hukum. Saya sengaja fokus karena heran men­gapa justru pimpinan Bareskrim yang dipermasalahkan dalam penanganan kasus ini. Dan sebaliknya, pihak yang ber­masalah justru sampai sekarang menyatakan dirinya seolah-olah benar, adem ayem dengan menebar pencitraan kemana-mana. Sayang ya saya sudah pensiun... tapi semangat membela institusi dan kebenaran masih melekat pada diri saya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya