NASARUDDIN UMAR/NET
NASARUDDIN UMAR/NET
GAGASAN Fikih KebhinÂnekaan adalah gagasan cerdas anak bangsa yang concern terhadap masa deÂpan bangsa dan agamanya (Islam). Gagasan ini henÂdaknya belum apa-apa terÂus dicurigai dengan berbaÂgai macam stigma, seperti yang muncul di dalam meÂdia-media sosial. Fikih Kebhinnekaan sesungÂguhnya upaya untuk menciptakan kondisi yang ideal bagi stabilitas umat Islam pada satu sisih, dan sekaligus upaya untuk mengembalikan keÂpercayaan generasi baru terhadap ajaran IsÂlam, terutama fikih, yang selama ini ada yang menganggapnya tidak relevan lagi untuk menÂgantisipasi perkembangan umat yang sedeÂmikian cangguh dan modern.
Bagi para penggagas Fikih Kebhinnekaan tidak perlu juga berkecil hati, karena para pemÂbaharu fikih dalam lintasan sejarah memang selalu dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Baik dari dalam lingkungan umat Islam sendiri maupun dari luar. Dari dalam diÂtuduh dengan alira leberal atau sebaliknya, dan dari luar dicurigai membangkitkan politik aliran, dengan sederet kekhawatiran, di antaranya gerÂakan untuk menengok Piagam Jakarta, terkonÂtaminasi ideologi trans nasional, atau politisasi agama, dll.
Fikih Kebhinnekaan adalah manifestasi keÂsadaran kebangsaan yang paralel dengan keÂsadaran keagamaan. Kreasi seperti ini justru selalu dibutuhkan di dalam upaya mempertahÂankan eksistensi ajaran Islam. Matinya beberÂapa agama dan kepercayaan di masa lampau karena umat dan pengikutnya terlalu menabuÂkan perubahan dan reaktualisasi terhadap ajaÂran agama dan kepercayaannya. Agama dan kepercayaan manapun di muka bumi ini, jika dikehendaki kelanjutan aktualisasinya diperÂlukan reinterpretasi dari pokok-pokok ajaran agama dan kepercayaan tersebut. KelanggenÂgan agama-ama gan kepercayaan klasik sepÂerti Hindu, Budha, Khonghucu, termasuk YahuÂdi, Kristen, dan Islam, tidak bisa dihendarkan dari kecerdasan para penganutnya melakukan reaktualisasi ajaran agamanya. Bukan hanya agama, tatanan politik dan pranata sosial-buÂdaya pun jika terlalu tabu terhadap reaktualÂisasi akan mengalami pembusukan, dan pada akhirnya akan mengalami kemunduran dan keÂmatian.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25