Berita

HM. Prasetyo/net

Jaksa Agung Miliki Loyalitas Ganda

SELASA, 27 OKTOBER 2015 | 06:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Setelah petinggi Partai NasDem yang juga Anggota DPR, Patrice Rio Capella ditangkap dan ditahan KPK, banyak pihak kembali mempertanyakan indepedensi Jaksa Agung HM. Prasetyo dalam mengusut kasus bantuan sosial (bansos) Pemprov Sumatera Utara.

Mantan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Chairul Imam meragukan independensi Prasetyo. Ia mengakui memang Jaksa Agung sekarang bekas jaksa. Tetapi, bagaimana-pun juga, beliau kader partai politik. Karena itu, dirinya menyarankan Jaksa Agung berasal dari unsur profesional.

"Saya ragukan beliau sekarang. Jangan-jangan loyalitasnya ke parpol bukan ke presiden. Lebih baik Jaksa Agung itu orang karir, profesional. Kebebasan sekarang bisa dihambat kalau parpol kuat mempengaruhi pimpinan. Artinya, betul-betul harus independen," kata Chairul di Jakarta, Selasa (27/10).


Pandangan serupa juga dilontarkan pegiat anti korupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz. Ia menegaskan bahwa kasus dana bansos Sumut mengkonfirmasi apa yang dikhawatirkan selama ini tentang indepedensi Jaksa Agung yang berasal dari partai politik.

"Adanya pertemuan di kantor Partai NasDem terkait kasus bansos, tentu ada relasi antara Patrice Rio Capella dan Jaksa Agung sebagai kader partai. Dalam kondisi ini, muncul apa yang disebut loyalitas ganda," terangnya.

Donal mengungkapkan, politisasi kasus bansos Sumut juga terlihat dari cara penanganan yang ditunjukkan oleh pihak Kejaksaan Agung. Proses penyelidikan yang seharusnya merupakan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumut, diambilalih oleh Kejaksaan Agung, kata Donal, diduga adanya aktor intelektual selain Patrice Rio Capella dikarenakan KPK menawarkan justice collabolator.

Untuk kasus Rio, sambung Donal, KPK yang menawarkan justice collaborator, sebenarnya ini kode. Artinya, ada intelektual yang lebih tinggi selain Rio.

"Ngapain KPK nawarin justice collaborator kalau berhenti pada Rio saja. Bisa jadi Rio orang yang melakukan, tetapi ada juga orang yang nyuruh," tukasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya