Berita

Sukai Batik, Ratu Denmark Kunjungi BBKB Yogyakarta

SENIN, 26 OKTOBER 2015 | 01:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Ratu Denmark Margrethe II menyempatkan untuk datang ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta pada Sabtu, (24/10) akhir pekan kemarin dalam rangkaian lawatan ke Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Ratu Denmark melakukan diskusi dengan para pengrajin batik dan memperhatikan berbagai koleksi batik Nusantara.

Lawatan ini juga menunjukkan arti pentingnya bangsa Indonesia bagi Negara Denmark.

"Menurut informasi dari Kedutaan Besar Denmark, Ratu sangat menyukai budaya Jawa yang mempunyai kekhasan dalam hal ini batik. Bahkan, katanya, Ratu hanya bepergian satu atau dua kali ke luar negeri setiap tahunnya. Kali ini, bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Denmark-Indonesia, Ratu memutuskan untuk mengunjungi Indonesia," ujar Kepala BBKB Yogyakarta, Zulmalizar.

Sebelumnya sudah banyak tokoh dunia yang memakai batik Indonesia dalam acara pemerintahan seperti Nelson Mandela, Bill Clinton dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Hal ini karena batik Indonesia memiliki beragam motif dengan esensi filosofi, desain menarik, dan nilai seni yang sangat tinggi.

Pada kesempatan tersebut juga diselenggarakan Pameran dan Workshop Batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional ke VI dengan diikuti sebanyak 19 pengrajin batik dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menampilkan berbagai produk unggulannya.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam melestarikan budaya dan mengembangkan produk batik yang ramah lingkungan. Adapun jumlah peserta yang mengikuti workshop sebanyak 125 orang dari dharma wanita berbagai instansi pemerintah dan swasta, paguyuban batik, serta masyarakat umum," papar Zulmalizar.

Pameran dan Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Sekjen Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat.

Pengembangan litbang batik

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPI Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengatakan, peran BBKB sebagai lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) juga diharapkan menjadi inovator berbagai teknologi di bidang industri batik sehingga mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas IKM batik nasional.

"Hasil litbang BBKB harus dapat diterapkan di industri dan mampu memecahkan permasalahan teknis yang dihadapi oleh industri sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas produk batik,” tegasnya.

Haris menyebutkan, di lingkungan BPPI Kementerian Perindustrian terdapat 11 Balai Besar yang bersifat sektoral dan 11 Balai riset dan standardisasi yang bersifat regional serta 1 Balai Sertifikasi Industri. Satker-satker tersebut memiliki peran dalam mendukung peningkatan kualitas dan produktifitas produk yang dihasilkan oleh industri sehingga memiliki daya saing di pasar regional, termasuk MEA, maupun di pasar global,” tuturnya.

Haris juga menegaskan, peningkatan jejaring global dalam memasarkan produk batik merupakan upaya yang harus terus dilakukan. Hal ini bukan hanya dalam rangka peningkatan keuntungan ekonomi dari produk batik, namun juga sebagai upaya menyebarluaskan budaya Indonesia sehingga dikenal secara luas di dunia internasional.

"Jejaring global memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan semua kalangan internasional. Selain keuntungan kerjasama, jejaring global dapat memberi kita kesempatan untuk sharing dan benchmarking produk kita secara lebih luas dan beragam,” urainya. Sehingga dapat menjadi input perbaikan dan menjadi sumber inovasi.

Haris mengatakan, membentuk jejaring global dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan aktif mengikuti even-even internasional di tanah air. Namun demikian, inovasi dan jejaring global tidak bisa hanya diusahakan oleh Industri batik yang didominasi oleh IKM, namun harus didukung dan difasilitasi oleh semua stakeholders terkait. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya