Berita

Hukum

Terlibat Mafia Anggaran, Olly Dondokambey Cs Akan Dilaporkan ke KPK

MINGGU, 25 OKTOBER 2015 | 19:58 WIB | LAPORAN:

Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey diduga terlibat lagi dalam praktek Mafia Anggaran di pembahasan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

‎‎Selain pria yang menjabat sebagai Bendahara Umum PDIP itu, sejumlah politisi DPR dari PDIP dan beberapa fraksi lainnya juga diduga terlibat. Mereka akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

‎"‎Iya dia (Olly Dondokambey) ada. Memang, sejumlah anggota DPR RI yang akan kami laporkan ke KPK, besok. Ada di PDIP  dengan inisial ODH, NS, SHN, WK. Juga sejumlah politisi lainnya,” ujar Direktur Eksekutif Banggar Watch Fahmi Hafel kepada redaksi, Minggu (25/10)‎.

‎Sejumlah anggota DPR yang akan dilaporkan karena melakukan praktek Mafia Anggaran di DPR itu berinisial, PDIP (OLD, NS, SHN, WK), PKS (HABA, SKT), Golkar ( ANS, AKOM, MN, RJKI, RBAE), Partai Gerindra (RIZ, BH,WiZ, IBPS), PPP (INR, ID), Partai Demokrat (DUJ, EZA), PKB (HCC, BN), PAN (HJJ, IRS, ANQ), NASDEM (AT, ESR, RC) dan HANURA (DYL).

‎‎Dia mengungkapkan. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 banyak dijebol oleh para mafia anggaran di DPR. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, hingga berkisar 1042,6 triliun Rupiah. "Yang terdiri dari sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, transmigrasi, proyek pembangkit listrik, pengadaan alat-alat pertanian dan pupuk, serta Migas (Minyak dan Gas),” ujar Fahmi.

‎‎Dijelaskan Fahmi, semua proyek di sektor tersebut sudah diatur, mulai dari jumlah pagu anggaran dan pemenangnya. "Anggota DPR RI yang menjadi goal getter-nya dalam proyek- proyek tersebut, baik untuk pengadaan barangnya dan juga untuk proses pembangunan- nya,” ungkapnya.

‎‎Dalam proyek-proyek tersebut terjalin kerjasama yang rapih antara kontraktor, supplier dan petinggi Departemen serta Kepala dinas d idaerah dan Kepala daerah yang dikomandoi oleh konsultan proyek,  yang ditunjuk oleh oknum  anggota DPR RI yang ada di Banggar (Badan Anggaran) DPR.

‎‎Dijelaskan dia, anggota Badan Anggaran dibagi dua. Panitia Kerja Transfer Pusat mengurusi anggaran kementerian, sementara Panitia Kerja Transfer Daerah mengurusi dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang akan dibagikan ke daerah-daerah.

‎"‎Pada tahap ini, perwakilan kementerian telah melobi para politikus melalui komisi-komisi Dewan. Imbalannya beragam, bisa dalam bentuk proyek atau tunai," ujar Fahmi.

‎‎Modus lain, mafia anggaran juga kerap menggandeng pengusaha daerah dengan imbalan mendapat proyek di daerahnya. Caranya, persyaratan tender diatur agar hanya bisa dimenangi perusahaan milik pengusaha tersebut.

‎‎Permainan diatur melibatkan banyak pihak. Pengusaha memasukkan kepentingannya melalui tahap perencanaan di kementerian atau lembaga. "Di sinilah perlu semacam sinergi dengan orang dalam di lembaga pemerintahan agar proyek itu masuk rencana prioritas. Jika sudah masuk, tinggal menunggu persetujuan DPR,” ungkap Fahmi.

‎‎Tak hanya di pemerintahan, pengusaha daerah juga menjalin "sinergi" dengan anggota Dewan agar proyek cepat gol. Di sini, anggaran juga dibengkakkan. Ini perlu dilakukan untuk mengganti pengeluaran yang telah digelontorkan pengusaha guna memperoleh proyek melalui pintu belakang. Di sini pentingnya peran anggota Badan Anggaran.

‎‎Tanpa malu-malu, makelar juga bermunculan dalam pembahasan anggaran. Bahkan, beberapa anggota Badan Anggaran mendirikan perusahaan abal-abal dengan kedok jasa konsultan. Mereka membantu membuatkan proposal proyek hingga menghitung "fee" anggaran.

‎"‎Mereka memiliki hubungan langsung dengan anggota DPR. Tugasnya memfasilitasi kepentingan klien dengan anggota Dewan,” ujarnya.

‎‎Sebelumnya, Olly Dondokambey juga dibidik KPK karena diduga terlibat dalamkasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Hal itu sebagaimana yang tercantum dalam vonis terdakwa kasus P3SON Teuku Bagus Mohammad Noor. Pria yang kini maju sebagai Calon Gubernur Sulawesi Utara itu kembali dilaporkan ke KPK atas dugaan praktek mafia anggaran di DPR.‎ [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya