foto:rm
foto:rm
RMOL. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan swasembada pangan khususnya padi, jagung, dan kedelai dalam waktu tiga tahun ke depan. Salah satu upaya untuk mencapainya dengan meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman melalui rehabilitasi irigasi, bantuan benih, pupuk, dan alsintan atau traktor dan lainnya sebagaimana tertuang dalam Permentan nomor 3 tahun 2015.
Menanggapi rencana Kementan tersebut, Ketua Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengingatkan, pengalaman petani ketika diberi bantuan benih hibrida oleh pemerintah periode 2009-2010 yang ternyata lebih mudah terserang penyakit, terutama wereng. Akibatnya, lebih dari 25 kabupaten sentra produksi mengalami gagal panen.
"Ketika gagal panen, petanilah yang paling dirugikan, tak ada kompensasi apalagi ganti rugi. Tak mengherankan jika tahun-tahun selanjutnya banyak bantuan yang diparkir di gudang atau dijadikan beras karena tidak ada jaminan berhasil jika ditanam. Tentu saja jika ini terjadi lagi, uang subsidi benih yang hampir Rp 2 triliun menjadi sia-sia," ujarnya di Jakarta, Senin (19/10).
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10