Berita

Ini Kronologi Pembakaran Gereja Aceh Singkil Versi Kapolri

SELASA, 13 OKTOBER 2015 | 22:42 WIB | LAPORAN:

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, peristiwa terbakarnya gereja di Aceh Singkil terjadi pasa pukul  12.00 WIB. Peristiwa itu memakan korban jiwa satu orang dan 4 lainnya luka-luka, termasuk seorang anggota TNI.

Menurut dia, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pemda dengan masyarakat terkait adanya puluhan gereja yang bermasalah karena tak memiliki ijin.

"Tadi malam sudah ada pemda dan warga, untuk pembongkaran akan dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015. Rupanya perwakilan warga ini tak diakui oleh warga yang melakukan pembakaran," ujar Kapolri dalam jumpa pers di kediamannya Selasa (13/10).


Sehingga kata Badrodin, pada pukul 08.OO WIB, warga sudah kumpul di Masjid Kajang Bawah, Simpang Kanan, Singkil. Lalu, sekitar pukul 10.00 WIB mereka bergerak ke tugu, namun dihadang pasukan TNI-Polri. Mereka akhirnya menuju ke rumah ibadah GHKI Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung meriah.

"Tiap gereja tadi sudah dilakukan pengamanan oleh TNI-Polri, karena objeknya cukup banyak hanya diamankan sekitar 20 orang. Warga massanya 500. Mereka menyebar dengan motor dan menuju gereja dan membakar," terang jenderal bintang empat tersebut.

Setelah bakar gereja massa bergerak ke Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan. Disana, terjadi bentrok dengan warga yang menjaga gereja tadi. Disitu terjadi korban.

Oleh karena itu, Polri terus bersiaga diperkuat satuan Brimob satu SSK, dari Aceh menuju Singkil. Kemudian di perbatasan antara Aceh menuju Sumatera Utara, diantaranya tapanuli tengah, fak-fak dan diari.

"Tiga tempat ini dijaga agar tak ada yang masuk menuju singgil," bebernya.

"4 bulan yang lalu telah diketahui. Oleh karena itu saya menyesalkan dan pembakaran. Ada 20-an orang yang ditangkap, masih didalami apakah yang ditangkap ini apakah terlibat. Kami tindak tegas," jelasnya.

Kapolri meminta semua pihak menahan diri agar jangan sampai masyarakat terpancing oleh provokasi melalui sms. "Saya berharap semua warga menahan diri dan menyelesaikan kasus ini secara hukum," tegasnya.

Pihak keamanan juga telah antisipasi agar tidak ada pergerakan itu. Agar tidak ada warga yang bergerak dari Singgil ke Sumut. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya