Berita

Publika

Maklumat Kutukan Pembakar Hutan di Tanah Melayu

SELASA, 13 OKTOBER 2015 | 16:40 WIB

Kebakaran hutan dan lahan yang belum juga bisa dipadamkan di beberapa daerah, diantaranya di Sumatera Selatan, membuat Sekretaris Jenderal Forum Paranormal dan Pengobat Alternatif Indonesia (FPPAI), Baba Mozza Sri Dapunta, angkat bicara dan mengeluarkan maklumat. Mereka mengutuk aksi pembakaran yang membuat masyarakat dilanda asap.

Berikut isi maklumat tersebut:

ATAS nama para maharaja Sriwijaya, datu, puyang, leluhur, penguasa-penguasa keghaiban tanah Melayu, menyambut kemurkaan alam ghaib, dengan kehendak para keturunan Sriwijaya menyampaikan doa para tertindas di seluruh tanah Melayu.


Maklumat kutukan ini dialamatkan kepada para makhluk terkutuk yang telah menyuruh makhluk lain untuk membakar pohon-pohon dan mensesaki udara tanah Melayu dengan asap berhari-hari. Dicamkan kutukan ini hanya teruntuk para makhluk yang mencari keuntungan dengan membakari pohon-pohon dan merusak alam di tanah Sriwijaya.

Pertama telah dimohonkan kepada Tuhan semesta alam, kedua telah pula dipanjatkan kepada Nabi, ketiga sudah diutarakan ke para penguasa keghaiban. kutukan ini telah disyaratkan dalam empat tirakat berat, dirakaatkan dalam lima pusaka Sriwijaya, dirukunkan enam tuba Melayu paling beracun. Dan semua kutuk ini ditujuhkan hanya kepadamu, wahai para makhluk terkutuk!

Wahai makhluk terkutuk! ketika darimu tiada ikrar bertobat dengan delapan perbuatan: memohon ampun kepada tuhan, didepan umum meminta maaf, seketika berhenti segala jahat, menyerahkan hartamu untuk ummat, menggunakan tenagamu menjaga alam, mengatur perkerja-perkerjamu jadi baik manfaat, mengharuskan anak-anak dan istri-istrimu tak jahat, serta mengajak kawan-kawanmu bertobat.

Maka camkanlah dalam sembilan hari setelah Jumat kutuk ini pasti terwujud cepat. Sembilan lubang tubuhmu akan memaklumatkan kejahatan. Dua telingamu keluar nanah menjijikan, dua matamu buta mengalirkan air anyir, hidungmu keluar duar aliran darah kotor pembawa sial, dari mulutmu yang keluar hanyalah busuk bangkai memuakan, lubang dhuburmu keluar cacing beranakpinak, dan seketika dari lubang kemaluanmu keluar rasa sakit tiada henti sampai ajal.

Akan terkutuk pula seluruh anak dan keturunanmu, seketika menanggung cacat fisik, lemah mental dan punah akal, seketika menghabiskan semua hartamu, terlantar dan menderita seumur hidupnya tanpa ada satu makhluk yang bersedia menyantuni.

Dan terkutuklah seluruh istri-istrimu. Tiap siang menistamu didepan umum, khianat kepadamu tiap malam, menghina ibu dan bapakmu sepanjang hari, menjahati sanak saudaramu tiap waktu, menghancurkan semua milik dan inginmu tiap saat.

Siapapun yang masih membantumu berbuat jahat juga ikut terkutuk, seketika melarat, kekuasaanya hilang, hartanya lenyap, kena penyakit panas, keluarganya pecah, perkawananya belah. Seketika dadanya sesak oleh kesedihan dan duka nestapa sepanjang hidup.

Wahai makhluk-makhluk terkutuk, sudah kami ikatkan kesucian seluruh kanak-kanak yang sakit dan mati akibat asapmu, sudah kami rekatkan kemarahan seluruh makhluk yang terbakar dan mati karena apimu, dan sudah kami padatkan doa seluruh makluk tertindas pada kutukan ini.

Genaplah sepuluh mantra yang diaksarakan melebihi jimat. tiada manfaat yang bisa membantumu, tiada keramat yang bisa menolongmu, dan tiadalah syafaat yang bisa menyelamatkanmu. Terkutuklah kau wahai mahluk! [***]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya