Berita

net

Bisnis

Pengembang Blok Masela Berbohong Sejak Awal

MINGGU, 11 OKTOBER 2015 | 16:25 WIB | LAPORAN:

  Perusahaan asing yang ingin bekerja sama dalam pembangunan dan pengembangan gas abadi Blok Masela, Maluku ditengarai sudah berbohong sejak awal. Perusahaan itu mulanya berkeinginan membangun di darat dengan alasan lebih murah, gampang dan minim resiko.

"Dulu sewaktu saya Ketua SKK Migas mereka mau bangun di darat tapi sekarang malah mau membangunnya di laut. Jadi sejak awal mereka berbohong. Apalagi kalau dibangun di negara lain, saya jelas menolaknya," kata Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat bertema 'Kekayaan Laut dan Daerah untuk Siapa (Menyoroti Blok Masela)' di resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 11/10).

Mendengar perkembangan terbaru kalau ladang gas Masela mau dibangun dengan pola terapung di laut lepas, Kardaya mengaku kaget dan bingung. Dia memastikan bahwa negara punya kekuasaan untuk memutuskannya. Namun sangat disayangkan jika pemerintah justru menyetujui pengembangan pola terapung ketimbang di darat.


"Kalau di laut, banyak sekali alasan yang pada akhirnya membuat posisi Indonesia mengalami kesulitan. Tak mungkin buat pabrik pupuk terapung. Sementara kalau di darat bisa memberikan multi efek player kepada masyarakat di daerah. Artinya daerah bisa dikembangkan," jelas Kardaya.

Dia pun menengarai kalau perusahaan asing tersebut menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan. Yang paling gampang menjadikan Indonesia sebagai target dari percobaan itu adalah Blok Masela.

"Jadi tergantung rakyat Maluku, iya atau tidak. Kalaupun tidak setuju dibangun di laut, gas masih ada di sana, kalau tidak setuju kontrak kerja mereka masih bisa dicabut," demikian Kardaya. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya