Berita

Bisnis

Pemerintah Sebaiknya Kembangkan Blok Masela di Darat

MINGGU, 11 OKTOBER 2015 | 13:31 WIB | LAPORAN:

Pemerintah perlu mempertimbangkan pembangunan ladang gas abadi di Blok Masela dengan pola terapung. Dikhawatirkan, pihak Australia bisa mengklaim kalau ladang minyak terapung bagian dari wilayah lautnya.

"Berbahaya kalau nanti Australia mengklaimnya. Maka lebih baik dan bisa menciptakan multi efek kepada masyarakat Maluku, pengembangan lapang gas Masela di darat saja," kata anggota DPD asal Maluku, Nono Sampono, pada diskusi Forum Senator untuk Rakyat bertema "Kekayaan Laut dan Daerah untuk Siapa; Menyoroti Blok Masela" di Jakarta, Minggu (11/10).

Selain Nono Sampono, pembicara lain adalah Yoga Suprapto, ahli perminyakan dari Tim Forum Tujuh Tiga (Fortuga) ITB, pengamat gas dan perminyakan Bemby Uripto, dan Sonny Harrar Harmadi, Kepala Lembaga Demokrasi UI.


Menurut Nono, keberadaan Blok Masela harus memberikan multi efek bagi kesejahteraan rakyat. Namun dia pesimis hal itu benar-benar terjadi jika ladang gas tersebut dibangun dengan pola terapung di tengah laut.

"Kasus yang muncul sebagai catatan krisis kita. Jangan sampai terulang lagi sebab khusus  pertambangan sejak Orba sampai saat ini masih terkesan kita didikte investor. Teknologi kita memang lemah, tapi kita tetap harus  mengedepankan kepentingan nasional, ketimbang kepentingan perusahaan," ujarnya lagi

Nono mengatakan sejauh ini masih terjadi ketidakadilan dari pembagian sumber daya alam bagi masyarakat daerah. Hal itu bertentangan dengan amanat UUD 1945 bahwa kekayaan alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Namun hal itu ujarnya belum terwujud.

Dia mencontohkan Maluku. Nono mengatakan kalau Maluku yang merupakan daerah kaya sumber daya laut dan alam, namun pada kenyataannya menjadi daerah termiskin urutan ke empat.  

"Inikan ironis. Tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, Maluku tetap sebagai daerah miskin. Padahal Indonesia tidak ada ada kalau tidak ada Maluku dan enam daerah lainnya yang bergabung dengan NKRI," tegas Nono.[dem]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya