Berita

Bisnis

Rizal Ramli Ingatkan Pemangku Kepentingan Berpikir Realistis

RABU, 07 OKTOBER 2015 | 11:43 WIB | LAPORAN:

Krisis energi, termasuk over supply energi terus terjadi. Di sisi lain, harga minyak mentah dan gas dalam proses turun.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menilai hal itu terjadi karena dua faktor. Pertama, banyaknya penemuan baru di lapangan terkait energi alternatif, dan kedua, penghematan energi juga semakin gencar. Sementara, permintaan merosot karena ekonomi dunia masih dalam proses perlambatan.

"Seperti China yang impor batubara dari Indonesia kini sudah sedikit, karena cadangannya banyak," kata Rizal saat menjadi keynote speaker di seminar nasional "Kesiapan Bangsa dan Strategi Menghadapi Krisis Energi Nasional" di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).


"Tapi kenapa di Indonesia krisis sementara di luar negeri berlimpah, kenapa demikian?" tambah Rizal, heran.

Rizal menengarai, kemungkinan di kebijakan bidang energi di masa lalu kurang komprehensif dan menyeluruh. Pemerintah kala itu lebih fokus pada program-program jangka pendek.

"Kita disibukkan dengan program jangka pendek, responnya adhock," tutur Rizal.

Penyebab lainnya, menurut Rizal, karena tidak ada skenario yang dibangun menyangkut penataan energi untuk masa depan. Atas dasar itu, Rizal pun mengajak para ahli maupun  profesor di Universitas Diponegoro, Semarang selaku penyelenggara seminar nasional, berpikir realistis.

"Kalau tidak (realistis) masalah akan terus mengulang, seperti asap, sudah belasan tahun tapi tetap terjadi," tegas mantan menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.

Rizal menyatakan, permasalahan bangsa ini semakin ruwet dan ribet karena pemangku kepentingan kerap memecahkan masalah secara konvensional.

"Seperti narik benang kusut malah makin kusut, makanya harus out of the box, kami senang matematika yang hasilnya ada tujuh langkah, tapi kalau saya cari ada nggak yang cuma tiga langkah," demikian mantan kepala Bulog itu.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya