Berita

Bisnis

Tim Fortuga Sudah Teliti Proyek Blok Masela, Ini Hasilnya

SELASA, 06 OKTOBER 2015 | 14:18 WIB | LAPORAN:

Para pakar LNG yang tergabung dalam Tim Forum Tujuh Tiga (Fortuga) ITB berkumpul untuk membahas Blok Masela. Pasalnya, pemerintah pada 10 Oktober nanti dipaksa untuk memutuskan pengembangan proyek Lapangan Gas Abadi ini, dengan pola LNG terapung.

Tim Fortuga yang terdiri dari sejumlah mantan pejabat di antaranya ada Alhilal Hamdi (mantan Menakertrans), Yoga Suprapto (mantan Dirut BUMN LNG Bontang), Ali Herman (mantan Direktur PLN), Fathurahman Saleh (mantan pejabat SKK Migas), dan Wito (CEO Cevron), tidak setuju Blok Masela dikembangkan dengan pola terapung di laut.

"Kami berkumpul di sini tidak berpihak kemana pun tapi untuk mencari kebenaran terkait proyek itu. Sebab sepertinya pemerintah tidak diberi alternatif lain selain mengembangkan Blok Masela dengan pola LNG terapung seperti dalam proposal yang diusulkan," kata Alhilal Hamdi dalam diskusi bertema "Kekayaan Blok Masela Untuk Siapa?" di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10).


Menurut dia, tanpa adanya alternatif lain sangat tidak fair dan seolah-olah Indonesia menjadi kelinci percobaan dalam proyek tersebut. Di sisi lain, ujarnya, proyek pencairan gas alam Masela terapung dengan kapasitas 7,5 ton per tahun itu bukan tanpa masalah.

Alhilal menegaskan, ada dua masalah teknologi yang dihadapi jika dikembangkan secara terapung di tengah laut yaitu kestabilan operasi karena goyangan kapal dan keselamatan operasi. Sebab, peralatan dipastikan berdekatan satu dengan yang lainnya.

"Sebab LNG terapung Masela berukuran panjang hampir 500 meter, lebar 75 meter dan berat berisi 600 ribu ton akan berwujud badan kapal besar di dunia. Yah ukurannya empat kali tinggi Monas dan lima kali lebih berat dari kapal induk Amerika USS Nimmitz," kata Alhilal.

Tak itu saja, Alhilal mengingatkan, megproyek itu memakan investasi yang sangat besar dan dipastikan pembiayaannya akan ditanggung oleh generasi berikutnya, termasuk generasi yang belum lahir melalui skema cost recovery. Bahkan dia meyakini proyek yang akan bangun di atas kapal di Arafuru itu tak bakal memberikan manfaat buat masyarakat di kawasan Indonesia Timur seperti Maluku.

"Mereka bermimpi kalau pabrik LNG itu akan berlabuh. Proyek itu bak wahana luar angkasa terapung ratusan kilometer jauh dari daratan, dihuni dan dikelola entah oleh siapa dan hasilnya entah dibawa kemana. Sementara warga Maluku tetap tertinggal," ujarnya.

Terkait pengembangan proyek itu, Tim Fortuga menurut Alhilal sudah melakukan penelitian, kajian dan perhitungan ulang serta membandingkan dengan beberapa proyek migas di darat dan di laut dari berbagai negara.

"Tim Fortuga menyimpulkan kalau proyek itu dikembangkan di darat," demikian Alhilal.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya