Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Target Cukai Tembakau 2016 Tidak Realistis

MINGGU, 04 OKTOBER 2015 | 22:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) dengan tegas menolak rencana penerimaan cukai tembakau 2016 yang diajukan oleh Pemerintah.

Gaprindo menilai, di tengah tren penurunan produksi rokok, target penerimaan cukai tembakau di angka sekitar Rp 140 triliun tidaklah realistis.

"Target kenaikan cukai tembakau sekitar 21% dibandingkan dengan estimasi realisasi penerimaan tahun 2015 terlalu tinggi dan tidak realistis," ujar Ketua Gaprindo, M. Moeftie, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (4/10).


Dikatakan dia, berdasarkan realisasi penerimaan cukai tembakau sampai dengan bulan Agustus 2015, maka dapat diestimasi bahwa realiasi penerimaan cukai tembakau 2015 hanya akan mencapai sekitar Rp 115 triliun. Angka penerimaan ini bahkan di luar tambahan penerimaan dari PMK 20/2015.

"Artinya, sudah bisa dipastikan bahwa penerimaan cukai tahun ini jauh dibawah sasaran," imbuhnya.

Merujuk data survey AC Nielsen, jelas dia lagi, kemampuan daya beli masyarakat tengah menurun sebesar 1.7% dibandingkan tahun lalu. Belum lagi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai menyatakan bahwa produksi rokok di Indonesia pada tahun 2014 -2015 tengah mengalami penurunan, dan bahkan trend ini akan terus berlanjut pada tahun 2016.

"Jika Kementerian Keuangan telah memahami bahwa produksi rokok mengalami penurunan sejak tahun 2014, lalu darimana Pemerintah akan memenuhi kenaikan cukai tembakau 2016? Belum lagi, beban industri hasil tembakau akan bertambah dengan adanya kenaikan tarif PPN hasil tembakau di tahun 2016," ujar Moeftie mempertanyakan.

Gapindo sendiri telah menyampaikan kepada Pemerintah dan Kementerian Keuangan RI bahwa angka penerimaan cukai hasil tembakau 2016 yang realistis adalah sebesar Rp 129 triliun.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya