Berita

net

Bisnis

Paket Ekonomi Jangka Pendek dari Fuad Bawazier

MINGGU, 04 OKTOBER 2015 | 19:30 WIB | LAPORAN:

Pemerintah harus mampu melahirkan paket kebijakan implementatif yang merakyat, sehingga efeknya langsung dirasakan masyarakat dalam jangka pendek.

"Jadi jangan turunkan kebijakan ini jangka panjang, jangka panjang kita semua sudah mati," ujar ekonom Fuad Bawazier dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat (FSuR) bertajuk 'Paket Ekonomi Nendang Apa?' di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 4/10).

Dia memberikan tujuh langkah yang harus dilakukan pemerintah dalam kebijakan ekonominya. Pertama, pemerintah harus beri keleluasaan bagi masyarakat untuk mendepositokan uang di bank. Kedua, pemerintah harus membebaskan pajak, karena walaupun pajak dibebaskan pemerintah tetap akan mendapat masukan dari sektor ini jika banyak masyarakat mendepositokan uang di bank.


"Turunkan harga BBM, jangan rakyat sekarang yang mensubsidi pemerintah, jangan cari untung. Turunkan tarif dasar listrik karena berat betul industri yang sekarang, kalau rumah tangga supaya dia bisa mempunyai kelebihan uang untuk konsumsi, listrik supaya lebih berkompetitif untuk industri," jelas Fuad.

Kelima, lanjut mantan Menteri Keuangan itu, pemerintah harus menderegulasi total perizinan karena selama ini perizinan dijadikan bisnis oleh beberapa kalangan termasuk pejabat dan calo.

"Keenam melonggarkan pertambangan rakyat. Sebelumnya pertambangan rakyat dari Sabang sampai Merauke yang kecil-kecil itu hidup, itu menggerakkan perekonomian," beber Fuad.

Terakhir, pemerintah juga harus berikan izin bagi orang asing untuk memiliki non landed house (apartemen) agar industri properti berjalan sekaligus menghidupkan industri semen, besi dan lainnya.

Fuad memastikan saran-sarannya itu dapat memperbaiki terpuruknya kondisi ekonomi Indonesia saat ini karena merupakan kebijakan jangka pendek. Bukan seperti kebijakan pemerintah saat ini yang lebih mengarah pada jangka panjang. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya