Berita

Indonesia-Ghana Teken MoU Pembentukan Sidang Komisi Bersama

SENIN, 28 SEPTEMBER 2015 | 03:17 WIB | LAPORAN:

Menlu RI, Retno Marsudi serta Menteri Luar Negeri dan Integrasi Regional Republik Ghana, Ms. Hanna Serwaa Tetteh, menandatangani memorandum of understanding (MoU) Pembentukan Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Ghana. Hal ini dilakukan pada saat pertemuan bilateral kedua Menlu di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat, Sabtu, (26/09) waktu setempat.

Keduanya juga berjanji lagi untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. SKB RI-Ghana akan menjadi kerangka kerja kerjasama bilateral di berbagai bidang, khususnya di bidang perdagangan dan investasi, kerjasama teknis, serta sosial budaya.

"Melalui mekanisme SKB ini, dapat didorong saling kunjung antar Menlu dan pejabat tinggi lainnya, dan membuka peluang kerja sama yang lebih besar, tidak hanya pada tingkatan G to G, tapi juga B to B,” tegas Menlu RI seperti disebutkan dalam surat elektronik yang dikirim ke redaksi, Minggu (27/9) malam.

Keduanya juga saepakat bahwa masih banyak peluang kerjasama ekonomi yang perlu dimaksimalkan dan saat ini belum dimanfaatkan dengan baik. Dalam kaitan ini, Menlu RI mendorong peningkatan kerjasama di bidang industri strategis dan juga di bidang pertanian, dimana sejumlah perusahaan Indonesia memproduksi alat-alat pertanian, seperti traktor tangan, yang sesuai untuk industri pertanian skala kecil.

Selain itu, Menlu RI juga mendorong pembukaan Kedutaan Besar Ghana di Jakarta, yang dapat menjadi hubungan untuk menjangkau negara-negara ASEAN lainnya, dan juga untuk sejumlah organisasi internasional yang berbasis di Jakarta.

"Kedutaan Ghana di Jakarta akan sangat strategis tidak saja dalam meningkatkan kerja sama Ghana dengan Indonesa namun juga sebagai entry point dalam memajukan kerja sama ekonomi dengan negara-negara ASEAN lainnya dengan pembentukan Komunitas ASEAN 2015,”  paparnya.

Ghana merupakan negara mitra dagang potensial di Afrika Sub-Sahara. Nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai angka USD 241 juta (2014), dimana RI surplus sebesar USD 183 juta. Selama tahun 2010-2014, trend nya meningkat 13,63 % per tahun. Saat ini tercatat ada 3 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Ghana, yaitu di bidang produksi sabun, alat-alat dapur, dan minyak goreng sayur. [sam]

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya