Berita

Bisnis

Hipmi Minta PMN Indonesia Eximbank Dikaji Ulang

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2015 | 10:57 WIB | LAPORAN:

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun kepada Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dapat dikaji kembali.

Menurut Ketua Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Hipmi Yuke Yurike, PNM tersebut terindikasi tidak untuk menyubsidi pelaku usaha kecil, dan menengah (UMKM), melainkan untuk menyubsidi eksportir besar dan produsen di industri tertentu yang sudah mapan.

Yuke juga mengingatkan bahwa PNM tersebut nilainya tidak kecil yaitu sebesar Rp1 triliun. Namun, lanjut dia, target dari subsidi itu dinilai kurang tepat lantaran sebesar tujuh persen akan digunakan untuk menyubsidi bunga kredit.


Subsidi bunga oleh negara, menurut dia, lebih cocok digunakan untuk nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang pinjamannya di bawah Rp 25 juta tanpa agunan.

"Kenyataannya, subsidi ini akan digunakan untuk produsen yang sudah mapan," katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (25/9).

Hipmi menyatakan, subsidi bunga kepada pelaku UKM utamanya nasabah KUR lebih tepat diberikan kepada bank yang lebih punya pengalaman dalam menyalurkan bantuan pemerintah berupa subsidi kepada pelaku usaha kecil dan mikro.

"LPEI harus jelas dulu UKM definisi macam apa yang mau dikasih subsidi bunga. Jangan sampai cuma 'brand'-nya saja UKM, tapi nasabahnya malah yang sudah mapan dan kakap, kemudian disubsidi pemerintah," katanya.

Yuke mengatakan, produsen crude palm oil (CPO), batu bara, tekstil, karet, kakao, dan alas kaki sejatinya belum membutuhkan subsidi bunga apalagi subsidi dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tetapi yang mereka butuhkan adalah kemudahan akses pembiayaan ekspor dan investasi.

Sebab, menurur dia, bunganya pun rata-rata sudah bersaing di bawah 15 persen, sedangkan bunga kredit mikro rata-rata di atas 18 persen.

"Subsidi bunga ini lebih cocok untuk nasabah-nasabah KUR dan pengusaha pemula," ucapnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya