Berita

Politik

Beredar Rekaman Ketum PBNU Sebut Orang Berjenggot sebagai Orang Bodoh

SENIN, 14 SEPTEMBER 2015 | 20:04 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Rekaman audio (suara) ceramah orang yang diduga Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang menghujat orang berjenggot sebagai orang yang bodoh beredar di situs YouTube.

Rekaman audio berdurasi 3.18 menit ini berjudul "Said Aqil Siradj: Jenggot mengurangi Kecerdasan. Semakin Panjang Semakin GOBLOK". Rekaman audio diunggah akun Markaz Syariah pada 11 September 2015.  

Dalam rekaman ceramah tersebut tema yang diulas adalah mengenai Islam Nusantara. Di awal rekaman orang yang diduga Kiai Said menyebut kita bukan Islam Arab melainkan punya tipologi sendiri.


Kalimat menghujat orang berjenggot dalam rekaman muncul di detik ke 40. Di sana disebutkan bahwa berjenggot mengurangi kecerdasan seseorang.

Hingga Sanin (14/9) pukul 20.00, rekaman suara sudah diputar 50.611 orang, disukai 93 orang dan tidak disukai 377 orang. (Lihat: Said Aqil Siradj: Jenggot mengurangi Kecerdasan. Semakin Panjang Semakin GOBLOK)

Berikut transkrip sebagian isi ceramah tersebut;

...Bukan islamisasi kok Arabisasi sebenarnya mereka ini, tidak percaya diri sehingga jadi orang Islam harus pakainnya seperti Arab.

Orang Arab jenggotnya lebat. Kalau kita lihat anak berjengggot itu seperti, seperti kesebelasan sepakbola. Yang paling penting lagi, yang paling serius lagi orang berjenggot itu mengurangi kecerdasan.

Jadi syarat yang sebenarnya untuk mendukung kecerdasan otak ketarik oleh atau untuk memanjangkan jenggot.

Coba lihat, Gus Dur tidak berjenggot, Nurcholis Majid tidak berjenggot, Pak Qurais Shihab tidak berjenggot, yang cerdas-cerdas gak ada yang berjenggot. Tapi kalau berjenggot emosinya saja yang meledak-ledak. Geger otaknya...


Redaksi melakukan klarifikasi kepada Kiai Said terkait hal ini. Klarifikasi akan disampaikan pada berita selanjutnya.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya