Berita

Jokowi Bawa Misi Perlindungan TKI ke Timteng, PAN Apresiasi

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015 | 22:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Amanat Nasional mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang menjadikan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai fokus kunjungan nyake tiga negara di Timur Tengah.

Karena memang negara (pemerintah) harus dalam melindungi TKI dan itu sudah semestinya dilakukan sejak lama. (Baca: Melawat ke Timur Tengah, Jokowi Akan Bicara Investasi Sampai Perlindungan TKI)

"Apalagi jumlah TKI kita yang demikian besar," ujar Ketua DPP PAN, Syah Afandin, dalam keterangannya malam ini (Jumat, 11/9).

Di Timur Tengah misalnya, jumlah TKI tidak kurang dari 1,3 juta. Di Arab Saudi sebanyak 1,01 juta TKI, di Uni Emirat Arab 114 ribu, Yordania 48 ribu, Oman 33 ribu, Qatar 28 ribu. Sisanya TKI bekerja di Kuwait, Sudan dan negara lainnya. "Mereka bekerja di sektor informal," jelas Ondim, sapaan akrabnya.

Menurutnya, kunjungan Presiden tersebut adalah bentuk diplomasi yang secara langsung bisa memberikan 'tekanan' agar negara tempatan TKI memberi perlindungan kepada TKI. "Kita tahu di tiga negara yang akan dikunjungi, Arab Saudi, UEA dan Qatar sering kali terjadi masalah TKI kita," ucapnya.

Makanya, Presiden harus tegas saat bertemu Raja Salman bin Abdulazis di Jeddah, Arab Saudi; Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota PEA, di Abu Dhabi, PEA; dan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar.

"Sayangnya, fokus kunjungan Presiden ini tidak disertai rombongan yang kafabel. Kita tahu yang berangkat hanya Menlu, Seskab, Menko Ekonomi, Mendag, kepala BKPM. Pertanyaannya, kemana BNP2TKI dan Menaker? Apa ini yang disebut fokus kunjungan," kesalnya.

Namun demikian, PAN tetap mengapresiasi dan berharap kunjungan Presiden ini dapat memberi perlindungan yang lebih baik kepada TKI.

"Kedepan mestinya diplomasi negara terus diintensifkan, tidak hanya dengan pendekatan politik, tapi pendekatan kebudayaan juga patut diperhatikan agar negara tempat TKI kita bekerja dapat lebih mengenal dan menerima dengan baik," demikian Ondim. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya