Berita

Armyn Gultom

Pelaporan Setnov dan Fadli Zon ke MKD Bernuansa Dendam Politik

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2015 | 18:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di sela-sela lawatan mereka ke negara tersebut menjadi tsunami politik baru pada pekan ini di dalam negeri.

"Kehadiran keduanya seakan telah menggadaikan kedaulatan bangsa," ujar Ketum Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM), Armyn Gultom, (Kamis, 10/9).

Padahal, dalam amatan Armyn, mereka hanya bersilaturrahim, menjalin persahabatan dengan pengusaha properti tersebut.

"Sebagai orang Timur yang penuh keramahan, mereka tak kuasa menolak ajakan tuan rumah ketika melakukan konferensi pers di loby hotel dan memperkenalkan tamunya yang berkunjung. Jelas ini sesuatu yang biasa dalam etika bertamu," ungkapnya.

Terlepas dari pro kontra terhadap sosok DT, dia adalah seorang pengusaha yang memiliki investasi di Indonesia. Maka apa yang dilakukan Setya dan Fadli adalah bagian dari menjaga hubungan dengan pengusaha properti tersebut  untuk terus berinvestasi di Indonesia di tengah gejolak ekonomi yang sulit dan sepinya investor investasi di negeri ini.

"Lalu apa yang salah? Yang salah adalah, ketika pertemuan dan niat baik Setya  dan Fadli mulai dibawa ke ranah politik. Muatan politis telah membawa polemik ini ke ranah yang tidak produktif dan kental dengan dendam politik," ucapnya.

Buktinya, Armyn menambahkan, anggota DPR dari partai yang selama ini bersebarangan dengan Setya Novanto dan Fadli Zon melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan meminta keduanya dicopot sebagai pimpinan DPR.

"Sepertinya ini jelas keinginan untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR. Sangat politis dan rakyat sudah mafhum dengan itu. Langkah beberapa anggota Dewan yang melaporkan ke MKD adalah sandiwara politik yang sangat disayangkan dan berlebihan," kesalnya.

Apalagi sampai menuding Bos MNC Hary Tanoesoedibjo sebagai biang kerok pertemuan tersebut hanya karena Ketum Perindo yang memfasilitasi. Menurutnya, tudingan itu berlebihan.

"Dipersalahkannya HT karena memfasilitasi pertemuan tersebut sesuatu yang berlebihan dan politis. HT jelas-jelas adalah seorang pengusaha nasionalis yang berupaya untuk berkontribusi menyelamatkan perekenomian yang sedang memburuk," ungkapnya.

Karena itu dia meminta semua pihak untuk mengakhiri dendam politik. "Mari membangun bangsa ini yang sedang kesulitan ekonomi," demikian Armyn Gultom. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya