Berita

jokowi

Eks Istana: Sekarang Mafia Ada di Partai Tertentu, Jokowi harus Segera Bertindak

SELASA, 08 SEPTEMBER 2015 | 18:17 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pada November 2008 Wakil Presiden RI saat itu, Jusuf Kalla memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji untuk menangkap pemilik Bank Century Robert Tantular karena dinilai merampok dana bank tersebut.

Namun sekarang Jusuf Kalla yang saat ini kembali menjabat Wapres memerintahkan Kabareskrim Komjen Budi Waseso (saat ini Kepala BNN) untuk tak menangani dugaan korupsi di Pelindo II.

Hal itu disampaikan politikus Partai Demokrat yang juga bekas Staf Khusus Presiden, Andi Arief dalam akun Twitter pribadinya, @AndiArief (Selasa, 8/9).

Kontradiksi lainnya saat PDIP meminta Presiden Joko Widodo mencopot Kabareskrim Komjen Suhardi Alius, yang saat itu disebut-sebut menyuplai data kasus korupsi calon Kapolri yang juga bekas ajudan Megawati Soekarnoputri, Komjen Budi Gunawan, ke KPK.

Komjen Suhardi akhirnya diganti Komjen Budi Waseso, yang dikenal sebagai orang dekat Budi Gunawan. Namun sekarang, sejumlah politikus PDIP ramai-ramai menolak pencopotan Komjen Buwas tersebut.

"Masalahnya dimana?" kata Andi Arief mempertanyakan. (Baca: Ketua DPP Demokrat: Catat, PDIP Cuma Membela Aparat Hukum yang Didukungnya!)

Menurutnya, penegakan hukum utamanya soal kasus korupsi sedang dirusak para Mafia. Kalau selama ini mafianya nggak jelas, sekarang mafianya ada di partai tertentu.

"Sebagai Kepala Departemen Pemberantasan Korupsi dan anti Mafia Hukum Partai Demokrat, saya minta Jokowi untuk membenahi sistem yang hampir hancur," ungkapnya.

"Saya mengimbau DPR tidak merundingkan kondisi carut marut pemberantasan korupsi. Jangan menjadikan polisi sebagai benteng melawan KPK," tandas Andi Arief. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya