Berita

Aboe Bakar Alhabsyi/net

Politik

Faktanya, Pemerintah Sendiri Menentang Pemberantasan Korupsi

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2015 | 12:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Isu pemberhentian Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) sebagai Kepala Bareskrim bukan lagi murni ranah Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Namun persoalan ini jadi lebih politis karena campur tangan Menko Polhukam Luhut Panjaitan dan Menkumham Yasonna Laoly.

"Sebenarnya, mutasi dan promosi di tubuh Polri merupakan kewenangan Wanjakti. Saya meyakini Wanjakti telah bekerja secara profesional dalam penataan SDM di internal Polri," ujar anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi, dalam pesan elektronik kepada wartawan (Jumat, 4/9).

Namun, wacana pencopotan Buwas semakin kuat ketika Menko Polhukam dan Menkumham menyatakan perlunya penegakan hukum yang tidak gaduh. Telegram Rahasia yang berisi pencopotan Buwas membuktikan ada pihak kekuasaan yang terganggu dengan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Bareskrim.


"Adanya indikasi tekanan setelah pembongkaran kasus Pelindo II dan Pertamina saat ini semakin diyakini benar adanya,” tegas Aboe Bakar.

Di sisi lain, mutasi kali ini menimbulkan tanya, ketika Bareskrim sedang fokus dalam penanganan korupsi besar dicopot di tengah jalan. Apalagi dalam TR mutasi Nomor 1847 tersebut ditembuskan kepada Menko Polhukam dan Menkumam yang selama ini minta penegakan hukum tidak boleh gaduh.

Teguran pemerintah terhadap langkah Bareskrim yang diakhiri dengan pencopotan Buwas adalah bentuk resistensi terhadap setiap upaya pemberantasan korupsi

"Mengingat Nawa Cita Presiden Jokowi menjanjikan penegakan hukum yang bebas korupsi, seharusnya pemerintah memberikan dukungan terhadap upaya pembongkaran kasus korupsi yang nilainya disinyalir hingga ratusan triliun,” ujar dia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya