Berita

akil mochtar/net

Hukum

KPK Jangan Tebang Pilih Usut Penyuap Akil

Tersisa Buton dan Jatim yang Belum 'Disentuh'
KAMIS, 03 SEPTEMBER 2015 | 12:06 WIB | LAPORAN:

Penggiat antikorupsi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terus mengusut tuntas dugaan suap kepala daerah kepada bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar yang saat itu menangani perkara sengketa Pemilukada .

Peneliti peneliti dari Tranparansi International Indonesia (TII) Reza Syawawi memaparkan, saat ini masih ada beberapa kasus suap kepala daerah yang belum tersentuh proses hukumnya lebih lanjut oleh lembaga antirasuah, yakni Pilkada Buton, Sulawesi Tenggara dan Pilkada Jawa Timur.

"KPK jangan tebang pilih, dan harus mengusut tuntas kepala daerah yang telah menyuap Akil agar bisa menang dalam Pilkada," katanya di Jakarta.


Kendati demikian, Reza menilai KPK masih on the track dalam melakukan pengusutan terhadap sengketa Pilkada. Sebab, lamanya pengusutan kasus ini karena lembaga penegak hukum sedang menyiapkan bukti tambahan untuk menjerat mereka yang bersalah.

"Biasanya KPK sering berpatokan terhadap putusan hakim sebelumnya, yang telah memvonis Akil bersalah dan menerima suap dari beberapa kepala daerah," kata dia.

Untuk itu, dia meminta kepada semua pihak untuk mengawasi penyelesaian kasus ini agar KPK tidak kendor. Terlebih, beberapa komisioner KPK banyak yang mendapat masalah.

"Saya yakin dengan komposisi Komisioner KPK baru nanti seluruh kepala daerah yang terbukti menyuap Akil akan diproses," harap dia.

Terakhir, lembaga antirasua ini telah menetapkan Bupati Empat Lawang Budi Antoni Al-Jufri dan istrinya, Suzanna Budi Antoni sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Keduanya diduga menyuap Akil Mochtar saat menjabat sebagai Ketua MK dalam sengketa Pilkada 2013.

Untuk Pilkada Empat Lawang, Akil disebut menerima suap senilai Rp 10 miliar dari bupati terpilih, Budi Antoni Al Jufri. Dalam proses penyidikan dan persidangan, Budi Antoni juga telah dihadirkan sebagai saksi.

Dalam kasus yang sama, KPK masih menyisakan dua PR, yakni keterlibatan Bupati Buton Umar Samiun dan hasil pilkada Jawa Timur (Jatim). [wid]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya