Ada dua calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga memiliki hubungan dekat dengan partai politik. Tak hanya itu, mereka juga mendapat dorongan cukup kuat oleh kader parpol.
Begitu dikatakan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri, dalam konferensi pers di Sekretariat ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (2/9).
"Ada kandidat tertentu yang berafiliasi dengan partai politik. Bahkan, untuk promosi dia (capim KPK) didorong oleh politisi atau terkait kelompok yang berafiliasi dengan partai tertentu," beber Febri.
Namun sayangnya, Febri masih tidak mau menyebut identitas dua capim KPK yang dimaksud. Namun, ia menjelaskan bahwa kedekatan yang dimaksud bukan berarti calon pimpinan KPK tersebut pernah menjadi pengurus atau anggota partai politik.
"Hubungan dua capim itu dengan pengurus parpol sudah terjalin sejak lama. Bahkan pernah dibantu dalam kenaikan pangkat dan jabatan dalam suatu institusi tertentu," tambah Febri.
Atas dasar itu, ICW meminta agar uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) dilakukan DPR RI dengan sungguh-sungguh. Capim KPK yang memiliki afiliasi dengan kepentingan politik tertentu dikhawatirkan dapat merusak independensi KPK dalam melakukan penegakan hukum.
"Nanti proses penegakan hukum dipilih-pilih," demikian Febri.
[sam]