Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak

Aktivis Antikorupsi Kecewa Hasil Kinerja Pansel KPK

SELASA, 01 SEPTEMBER 2015 | 20:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi selesai bekerja. Delapan nama capim KPK yang lolos seleksi pun sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo tadi pagi.

Namun kalangan aktivis kecewa dengan hasil kerja Pansel KPK tersebut. "Hasil seleksi Panitia Seleksi Capim KPK sangat mengecewakan," tegas aktivis antikorupsi, Dahnil Anzar Simanjuntak, petang ini.

Pertama, beberapa calon yang diloloskan tersebut dianggap lemah dan bisa bermasalah di kemudian hari. Apalagi, Pansel KPK memiliki perspektif agar KPK fokus pada pencegahan sedangkan polisi dan jaksa penindakan. Padahal nama KPK saja memakai kata 'pemberantasan' bukan 'pencegahan'.

"Perspektif ini berbahaya, berangkat dari usaha untuk mengkebiri peran KPK, dan termasuk beberapa sosok yang berpotensi bukan memperkuat KPK tetapi justru melemahkan KPK," tegasnya.

Kedua, Dahnil juga menyoroti pembagian bidang terhadap delapan capim KPK yang lolos tersebut. Ke-8 capim KPK itu dibagi dalam bidang pencegahan (Saut Situmorang-Surya Chandra) bidang penindakan (Alexander Marwata-Basariah Panjaitan), bidang manajemen (Agus Rahardjo-Sujanarko) dan bidang supervisi (Johan Budi-Laode Muhammad Syarif).

"Itu terasa tidak tepat," sambungnya.

Pasalnya, ada dua nama lain, yakni Busyro Muqodass dan Robby Arya Brata yang sudah lolos proses seleksi.

"Lantas mereka mau dimasukkan di bagian mana? Mengingat keduanya lolos di tahap seleksi dengan timsel berbeda," ucap inisiator Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi ini.

Ketiga, Dahnil berharap DPR bisa terbuka dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang sudah dilakukan Pansel KPK dengan tidak memilih mereka yang berpotensi bermasalah tersebut.

"Saya percaya banyak anggota DPR khususnya Komisi 3 yang komitmen terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia," demikian Dahnil yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya