Berita

joko widodo/net

Politik

KAMMI Tangsel: Jangan Sampai Pak Jokowi Bilang Indonesia Aman dari Krisis

SELASA, 01 SEPTEMBER 2015 | 07:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok ke angka Rp 14 ribu, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Tangerang Selatan, Sadam Husen Falahuddin mengatakan, kondisi rupiah seperti itu tentu berdampak buruk terhadap kehidupan ekonomi di masyarakat. Nasib rakyat terutama buruh akan semakin tertekan, bahkan sudah banyak perusahaan-perusahaan yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Pemerintah harus menjamin nasib buruh ketika mereka berhadapan dengan ancaman PHK yang dilakukan oleh perusahaan," ujar Sadam, Selasa (1/9).


Di provinsi Banten, PHK sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan, sebagaimana disebutkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans) Provinsi Banten Hudaya Latuconsina, ada 7 ribu buruh yang di-PHK oleh empat perusahaan di Banten. Tiga di antaranya berada di Kabupaten Serang dan satu di Kabupaten Tangerang.

"Pemerintah jangan sampai menutup mata soal PHK yang terjadi pada buruh, jangan sampai Pak Jokowi bilang Indonesia aman dari krisis, PHK juga akan menjadi pemicu krisis ekonomi di Indonesia," tegas Sadam.

Hari ini buruh akan turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi menuntut pemerintah serius dalam menghadapi kenaikan harga dolar, karena perusahaan yang melakukan PHK berdampak besar terhadap barang-barang atau komoditas lainnya yang bergantung pada aktivitas impor.

"Jika pemerintahan Jokowi tidak serius dalam menghadapi masalah ini, maka KAMMI Tangerang Selatan, komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh dan siap memobilisasi rakyat untuk turun ke jalan," tegas Sadam.

Yang sangat memprihatinkan, lanjut dia, jika pemerintah menerima ribuah buruh dari negara China, dan membiarkan buruh pribumi di PHK, akan menjadi masalah besar. Bahkan akan berpotensi terhadap kemarahan rakyat Indonesia.

"Kita tidak mau pemerintah memfasilitasi buruh China untuk bekerja di Indonesia, dan mematikan buruh pribumi. Bagaimanapun negara harus mementingkan nasib rakyat dan bangsanya," demikian Sadam.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya