Berita

Pertahanan

Konflik TNI dan Polri Menjurus Demoralisasi

SENIN, 31 AGUSTUS 2015 | 17:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Bentrokan fisik antara anggota TNI dan Polri, bahkan antara anggota TNI dengan sesamanya, sudah sangat mengkhawatirkan. Yang terakhir terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melibatkan TNI dan Polri hingga mengakibatkan korban tewas, kemarin.

"Ini sudah lewat dari kewajaran, sudah bukan disebut pelanggaran disiplin lagi, tapi sudah menjurus kepada demoralisasi,” tegas anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, kepada wartawan, sore ini (Senin, 31/8).

Mengapa demikian? Pertama, terang Hasanuddin, bentrokan sudah terjadi berulangkali, terus menerus dengan frekuensi yang sangat tinggi hampir tak bisa dikendalikan. Kedua, pelakunya sudah bukan perorangan, tetapi selalu dalam hubungan kelompok dan sudah tak punya rasa takut pada hukuman bahkan ancaman.

"Mulai dari perwira rendah, panglima, kepala staf bahkan presiden sudah turun, tapi tak ada hasilnya. Konflik terus saja berlanjut,” sesal petinggi PDI Perjuangan ini.
 
Ketiga, lanjut mantan Sekretaris Militer Presiden ini, kasus bentrokan sudah merata terjadi di banyak  wilayah NKRI. Hanya karena masalah sepele pertempuran langsung terjadi.

"Presiden harus serius turun tangan meminta pertanggungjawaban perwira level atas setingkat Pangdam dan Kapolda. Berikan sanksi bila kasus terjadi di wilayahnya,” tegas dia.
 
Ditambahkannya, kalau kasus perkelahian tak bisa dihentikan, akibatnya bisa sangat fatal. Bukan semata mengganggu integritas aparatur negara, tapi juga menjurus ke konflik yang lebih besar.

"Dan kepercayaan rakyat lama-kelamaan akan pudar. Siapa yang akan mengawal NKRI kalau mereka sibuk berkelahi?” tutupnya. [ald]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya