Berita

net

Politik

Aktivis Tuding The Jakarta Post Ngawur

SENIN, 31 AGUSTUS 2015 | 16:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Inti dari fungsi media adalah alat pencerdas bangsa. Misi mulia ini diyakini tidak akan pernah tercapai bila media menyajikan informasi yang bias atau ngawur di setiap pemberitaannya.

"Secara framing pemberitaan bias kepentingan mudah terlihat jejaknya. Jakarta Post untuk menyebut satu contoh. Beberapa hal dalam editorial dan beritanya tidak obyektif, bahkan cenderung untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan bisnis Sofyan Wanandi (SW) dan Jusuf Kalla (JK)," ujar Sekjen Pro Demokrasi (Prodem) Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/8).

Koran The Jakarta Post, sebut Satyo, sudah digunakan untuk jadi kepentingan alat kekuasaan dan bisnis dari JK dan Sofyan Wanandi, pengusaha yang dikenal dekat dengan JK. Editorial dan berita-berita di media berbahasa Inggris itu sangat tidak obyektif bahkan cenderung ngawur hanya untuk mempertahankan kepentingan kekuasaan dan bisnis mereka.


"Kami mengingatkan Jakarta Post sebagai alat pencerdas bangsa jangan sampai menjadi alat kepentingan kekuasaan dan bisnis," imbuhnya.  

Dia menyayangkan fenomena bias berita hingga pers, atau media yang 'diselewengkan' masih seringkali hadir dalam ruang publik kita. Alih-alih menjadi agen pencerahan, pers malah dimanfaatkan sebagai teknologi mengamankan bisnis dan kepentingannya.

"Sekali lagi kami mengingatkan Jakarta Post yang juga mengemban fungsi mendidik, sarana pencerdasan bangsa, jangan menjadi alat kepentingan kekuasaan dan bisnis perorangan atau kelompok tertentu. Berikanlah hak-hak rakyat melalui berita yang obyektif untuk kepentingan nasionalnya," tukas Satyo.

Redaksi melakukan konfirmasi kepada pihak Jakarta Post terkait isi berita ini. Konfirmasi akan ditampilkan pada berita berikutnya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya