Berita

ilustrasi

Inilah 11 Tuntutan yang akan Disampaikan Puluhan Ribu Buruh di Depan Istana

SENIN, 31 AGUSTUS 2015 | 05:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Puluhan ribu buruh akan menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, besok (Selasa, 1/9).

Massa buruh yang berasal dari berbagai elemen seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menyampaikan 11 tuntutan.

Berikut 11 tuntan tersebut:

1. Segera lakukan kebijakan penyelamatan ekonomi Indonesia, tingkatkan daya beli masyarakat (turunkan harga BBM, harga sembako dan harga TDL).

2. Revisi perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan cabut peraturan turunannya.

3. Tolak isi PP 45/2015 tentang Jaminan Pensiun agar manfaat pensiun yang dimulai pada tahun 2030 memberikan kehidupan yang layak.

4. Segera perbaiki pelayanan BPJS Kesehatan.

5. Segera ratifikasi konvensi ILO nomor 176 tentang Keselamatan Kerja Tambang.

6. Cabut surat edaran (SE) Dirjend PHI No: B.204/PHI JSK/VIII/2015 ter tanggal 30 Mei 2015 tentang Penjelasan Penggunaan AD/ART anggota Federasi dan Konfederasi SP/SB yang merusak tatanan persatuan SP/SB Indonesia.
 
7. Tolak kebijakan upah murah (cabut Inpres Nomor 9/2013 karena bertentangan dengan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan).

8. Buat kebijakan yang melindungi industri nasional agar tidak terjadi PHK massal.

9. Revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan dengan bentuk Komite Pengawasan Representasi  Tripartit.

10. Berantas mafia ekonomi.

11. Bebaskan 12 buruh anggota KSPSI PT Destex Pasuruan.

Dalam siaran persnya, Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, memastikan unjuk rasa buruh tersebut bukan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. "Aksi 1 September 2015 ini tidak ada niatan sedikit pun untuk menggoyang pemerintahan Jokowi," tegas Andi Gani, yang pada Pilpres lalu mendukung pasangan Jokowi-JK.  [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya