Berita

ilustrasi/net

Hukum

Komisi Hukum Ingatkan Pansel Telisik Rekam Jejak Capim KPK

MINGGU, 30 AGUSTUS 2015 | 21:48 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi III DPR, Didik Mukriyanto mengingatkan Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mesti bisa menyisir nama-nama yang tidak terjerat oleh masalah hukum atau kepentingan tertentu.

Menurutnya, selain memiliki integtitas, kapasitas serta kapabilitas, rekam jejak Capim KPK mesti menjadi pertimbangan khusus, mengingat persoalah hukum yang ditangani KPK adalah persoalan hukum yang extraordinary

"Rekam jejak yang sangat prima dan tidak tercela menjadi pertimbangan khusus agar Capim KPK kedepan tidak tersandera oleh kemungkinan persoalan-persoalan masa lalu mereka," ujar Didik saat dihubungi, Minggu (30/8).


Saat ini Pansel Capim KPK memasuki tahap akhir untuk memutuskan delapan nama calon pimpinan KPK yang akan diajukan kepada Presisen Joko Widodo (Jokowi), 31 Agustus mendatang. Namun masih ada calon yang memiliki catatan negatif

Seperti yang diungkapkan Koalisi masyarakat sipil antikorupsi yang mengungkapak 10 catatan negatif diantaranya terdapat calon yang merupakan pejabat negara, namun tidak menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Ada juga calon yang melanggar administrasi dengan membayar seseorang untuk mengurus administrasi kependudukannya. Ada juga kandidat yang saat tes wawancara kemarin enggan untuk mengusut dugaan korupsi diinstansi asalnya jika terpilih sebagai pimpinan KPK. Bahkan terdapat juga calon yang terbukti menjadi timses calon presiden saat Pemilu lalu

Ada calon yang lupa harta kekayaannya berapa. Kemudian ada calon yang memiliki kinerja buruk dalam menjalankan profesinya, yakni dengan memaksa bawahan melakukan pelanggaran tender kontrak dengan pihak swasta.

"Belum lagi capim yang memiliki transaksi mencurigakan. Tiba-tiba transaksi keuangannya meningkat berpuluh kali lipat dari gajinya. Bahkan ada calon yang tidak mengerti kenapa KPK didirikan," ungkap Julius saat diskusi 'Selamatkan KPK, Pilih Capim KPK yang kredibel', di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Jumat (28/8).[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya