Berita

Politik

Kepala Staf Presiden Penting dalam Sistem Presidensial

SABTU, 29 AGUSTUS 2015 | 11:22 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Dari segi ketatanegaraan, Indonesia menganut sistem presidensial. Dalam sistem ini presiden memerlukan sarana atau instrumen tertentu untuk memastikan jalannya pemerintahan. Dalam konteks tersebut, maka keberadaan Kantor Staf Presiden (KSP) harus diletakkan.

"Pandangan yang menyatakan bahwa KSP tidak diperlukan tentu saja kurang tepat. Pandangan semacam ini berimplikasi pada pelemahan lembaga kepresidenan. Di samping parlemen yang kuat, sistem presidensial juga membutuhkan lembaga kepresidenan yang kuat dan efektif,"  ujar Sekjen Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Hendrik Sirait dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sesaat lalu (Sabtu, 29/8).

Menurutnya, keberadaan KSP memang tidak tertulis dalam konstitusi. Namun, konstitusi Indonesia dengan jelas menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem ini harus membayangkan bahwa lembaga kepresidenan memerlukan isntrumen tertentu yang mampu menunjang efektifas kerja presiden.


"Sulit rasanya membayangkan presiden bekerja tanpa disertai instrumen kelembagaan. Sebagai kepala eksekutif yang memegang tanggung jawab tertinggi dalam kebijakan pemerintahan secara umum, presiden memerlukan instrumen yang berfungsi sebagai 'mata' dan 'telinga' yang setiap saat dapat memberikan informasi yang diperlukan," sambung Hendrik.

KSP, lanjutnya, adalah instrumen yang membantu presiden untuk bertindak, merespon, dan memutuskan dengan cepat atas berbagai hal yang dianggap penting atau strategis. Apalagi jika mengingat pasca reformasi salah satu kekuatan politik warisan orde baru yang masih gagal ditundukkan adalah birokrasi.

"KSP adalah lembaga yang diisi oleh orang-orang yang dibawa sekaligus kepercayaan presiden terpilih. Oleh karena itu, sudah saatnya kita meletakkan sebuah landasan ketatanegaraan yang dapat menjamin efektifitas kerja lembaga kepresidenan," tandasnya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya