Berita

Jemmy setiawan/net

Politik

Demokrat: Pemerintah Jangan Sibuk Cari Kambing Hitam

KAMIS, 27 AGUSTUS 2015 | 14:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketua Departemen Urusan KPK, DPP Partai Demokrat Jemmy Setiawan mengimbau pemerintahan Jokowi-JK untuk tidak mencari kambing hitam atas merosotnya pertumbuhan ekonomi dan makin tidak berdayanya rupiah menghadapi dolar.

‎Tindakan pemerintahan Jokowi-JK yang menyalahkan secara terbuka kepada Pemerintahan SBY dan pemerintahan sebelumnya sangatlah tidak elok.

‎"Jangan sibuk menyiapkan daftar nama siapa saja yang akan disalah-salahkan. Ini sekaligus membuka kepada publik bahwa pemerintahan Jokowi tak mampu mengatasinya," kata Jemmy dalam pesan elektroniknya, Kamis (27/8).‎

Dia menyadari, ekonomi global memang sedang tidak menentu. Dolar terus meroket akhirnya berefek pada naiknya harga-harga barang kebutuhan masyarakat.  

‎Sayangnya, dalam mengantisipasi, langkah Presiden Jokowi dan tim ekonominya sangat tidak strategis. Bahkan terkesan seolah membiarkan bangsa dan rakyatnya masuk dalam jurang keterpurukan ekonomi.

‎Langkah fundamental ekonomi seharusnya diperkokoh. Yakni dengan cara menjaga pertumbuhan di kisaran angka yang realistis, mengendalikan laju inflasi dan mengatur cadangan devisa agar stabil.

‎Dengan cara apa? Jemmy menyebut, yang paling mudah adalah, minimal cukup dengan merangkul semua pihak supaya menjaga pertumbuhan ekonomi dan memberi keyakinan kepada investor agar tidak hengkang.

‎"Presiden Jokowi sebaiknya bersedia sedikit menundukkan egonya. Sadar bahwa penyelamatan ini harus dilakukan bersama-sama. Tumbuhkan kesadaran kolektif semua pihak, bahwa yang tengah terjadi bukan persoalan pemerintah saja tapi juga persoalan semua elemen," katanya mengingatkan.

‎Presiden bisa memulainya dengan menemui dan mengumpulkan tokoh bangsa yang punya kapasitas untuk membantu menyelesaikan persoalan ini. Presiden harus mengenyampingkan perbedaan dan secara tegas mengintruksikan kepada jajaran pembantunya untuk bicara dengan langgam yang sama.

‎Diingatkannya, tindakan melempar kesalahan kepada SBY atupun pemerintahan sebelumnya alih-alih menuai pujian, justru membuat simpati rakyat semakin hilang.

‎"Barisan pendukung Jokowi di sosial media juga harus kesatria dengan situasi ini bukan malah menyerang membabi buta pakai segala cara," saran Jemmy.

‎Jemmy menyebut, bangsa yang besar adalah yang berhasil keluar dari cobaan-cobaan besar.

‎"Stop saling serang dan saling menyalahkan. Mulai lah merangkul semua pihak untuk kepentingan bangsa. Berbeda dalam pemikiran bukan berati tidak cinta Indonesia. Rangkul dengan tak pandang bulu dari latar belakang manapun figur-figur terbaik," tegasnya.[dem]‎

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya